BAB 2
4 Agustus 2092 ––Bandara Okinawa–Naha–– Rumah Kunjungan Onna Serika
Pada awal tahun 2030, bumi mengalami penurunan temperatur secara drastis; persediaan makanan di seluruh dunia memburuk dalam skala yang besar. Sekitar 2020, produksi pertanian mengalami perkembangan menjadi sebuah industri bertenaga matahari dan mempengaruhi industri pada negara – negara maju saja. Bagaimanapun, dampak yang besar dalam industri maju tiap negara yang sudah berpengalaman dan mendapatkan peningkatan ledakan populasi karena pertumbuhan ekonomi radikal yang cukup mendalam.
Dengan penurunan temperatur dan perubahan bertahap lahan hunian menjadi padang gurun membuat China Utara, dihadapkan oleh sebuah situasi yang serius.
Orang – orang dari China Utara, berdasarkan dengan tradisi mereka, cuaca adalah hal yang rumit. Kolonisasi dengan Pelanggaran Batas – singkatnya, menggunakan imigrasi illegal.
Bagaimanapun, Rusia tidak menyetujui imigran illegal ini. hal ini dibuktikan dengan pengusiran mereka mulai dari gurun tak berpenghuni sampai rumah di perumahan.
Mereka yang memiliki kekuatan, sebenarnya akan menyukai pertumpahan darah.
China memperingatkan Russia atas nama kemanusiaan; Rusia memperingatkan China atas nama hukum internasional.
Antagonisme dari kedua negara tidak dapat diselesaikan oleh mereka.
Melewati batas nasional atas nama kemanusiaan dilarang oleh hukum internasional.
Melihat dunia yang sekarang, sepertinya hanya menunggu sebuah pertandingan.
Dengan lingkungan ini, suplai makanan menurun karena turunnya temperatur.
Di sana akan ada sebuah perebutan sumber energi untuk menyelesaikan masalah ini.
Bahkan untuk mengubah yang baik menjadi buruk, hanya akan membutuhkan sedikit dorongan.
Pada tahun 2045, Perang Dunia Ketiga – Pecah dalam kurun waktu 20 tahun yang melibatkan seluruh negara.
Dari tahun 2045 hingga 2064, sengketa perbatasan dalam skala luas membuat dunia berada di era perang berkelanjutan.
Tidak ada satu pun negara yang mampu untuk hanya melihat; ini benar – benar merupakan perang dunia.
Ketika konflik mulai berhenti, populasi dunia hanya sepertiga dari yang ada pada tahun 2045; sudah menurun hingga 3 milliar orang.
Rusia kemudian bergabung dengan Ukraina dan Belarus menjadi New Soviet Union (ShinSoRen); China mengatur bagian utara Burma, Vietnam, dan laos dan juga semenanjung Korea dan menjadi Great Asia Alliance (Asian Alliance); India dan Iran mengajak berbagai jenis negara di Asia tengah untuk membuat Indo – Persia Union; USA bergabung dengan Canada dan Mexico untuk menggabungkan seluruh Amerika Utara menjadi sebuah negara (USNA); EU[1] terbagi menjadi timur dan barat; setengah dari macam – macam negara Afrika hilang; di Amerika Selatan, terbentang dari Brazil, negara yang dibagi menjadi negara kecil dimana pemerintah tidak memiliki area yang cukup untuk melakukan pemerintahan.
Dunia telah berubah menjadi seperti ini selama 20 tahun perang, walaupun itu tidak pernah menjadi sebuah peperangan nuklir, dan penyihir menjadi salah satu bagian dari dunia ini dan perubahannya.
Pada  2046, “Federasi Sihir Internasional” muncul.
Tujuan mereka adalah untuk mencegah polusi bumi karena penggunaan bahan radioaktif di senjata penghancur massal.
Bersama dengan itu, tujuan mereka juka untuk mencegah penggunaan nuklir, penyihir yang sedang bertarung satu sama lain, yang sedang saling bunuh membunuh, bahkan akan berhenti ketika terdapat tanda menggunaan senjata nuklir’ walaupun itu adalah negaranya sendiri atau negara musuhnya, akan bekerja sama untuk menghentikan peluncuran senjata nuklir.
Dilarangnya senjata nuklir sudah dibuat sebagai pekerjaan para penyihir di seluruh dunia.
Badan ini, “Perjanjian Federasi Sihir Internasional”, menargetkan material radioaktif yang bisa digunakan sebagai senjata yang mengkontaminasi lingkungan; berbicara dengan tegas, hal itu tidak termasuk membersihkan bom nuklir. Bagaimanapun, semenjak perintah untuk mendetonasi seni bomb nuklir yang dibuat untuk pertempuran yang hebat, sebuah bom nuklir kecil tidak dapat di perkirakan, karena keluarlah hasil unutk melakukan pelarangan sempurna mengenai senjata nuklir.
Dengan begitu, periode perang yang terjadi dua puluh tahun, tidak ada satupun poenggunaan senjata nuklir.
Federas Sihir Internasional di hormati atas pencapaian ini; Dikenal secara internasional sebagai sebuah agen kedamaian bahkan setelah perang selesai, mereka memiliki martabat–.

Aku mendengar pengumuman bahwa ini sudah waktunya untuk memasang sabuk pengaman dan menutup data dari materi pembelajaran di “Sejarah Kontemporer –  Sebuah Panduan” yang berhubungan denggan para penyihir. Isinya sedikit sulit untuk seseorang sepertiku yang hanyalah seorang murid SMP, tapi ini mampu membuatku tidak bosan.
Aku sudah mendengar bahwa akar masalah kecelakan pesawat terbang modern karena interfensi elektromagnetik yang berasal dari terminal informasi tidak pernah terjadi. Bagaimanapun, mematikan alat eletronik sebelum terbang dan mendarat masih menjadi sebuah tradisi. Tidak hanya aku, semua penumpang juga mematikan alat mereka. Aku tidak bermaksud untuk menjadi satu – satunya yang melanggar peraturan umum seperti anak nakal.
Tempat duduknya dilapisi dengan sebuah pelindung berbentuk telur, sebuah gambar yang diambil pada waktu asli dari pulau selatan yang di proyeksikan kedalam ruangan.
Melihat kehijuan yang hidup seperti itu dan lautan yang mempesona, membuat suhu dunia yang menurun seperti sebuah kejadian di sebuah cerita fiksi.
Tidak pernah berubah, kejadian itu tetaplah sebuah fakta yang tak terhindarkan.
Sebelum kami lahir, iklim dunia mulai menghangat namun, kami bisa melihat grafik turunnya temperatur di sekitar kami.
Sebagai contohnya, tata busana.
Tidak mengekspos kulit, peraturan berbusana ini bukanlah untuk sesuatu namun untuk menunjukkan kesan yang mendalam pada era dimana temperatur turun tertinggal di dunia.
Yah, aku tidak memiliki ketertarikkan untuk berbusana mengekspos bahuku atau area dada–– dan yang utama, model baju seperti itu tidak akan mempengaruhi gayaku, dan–, hal itu bukanlah keharusan untuk menggunakan rok yang sangat panjang dan membuatku harus menariknya, dan aku suka pakaian, bagaimanapun di tempat pribadi, tidak ada peraturan untuk berbusana jadi bukan berarti kami ketinggalan jaman.
Sembari aku memikirkan hal yag rumit ini, pesawat sudah mendarat di bandara Naha.
Aku hampir tidak bisa merasakan getaran ketika sedang mendarat.
Sabuk pengaman yang hanyalah formalitas yang tak berarti tak terkunci dan aku buka pengaman dari tempat duduk berbentuk kapsul.
Dibawah terdapat tempat duduk reguler, tempat duduk itu begitu sempit sikuku bahkan menempel dengan itu, kita seperti kram disini tanpa adanya petunjuk bagi orang sipil, tapi, jika aku harus menanggapi pertanyaan siapa yang tahu betapa banyaknya orang yang tak kukenal dan tak pernah kulihat sebelumnya sebelum di poin jarak kosong selama satu jam, aku tidak akan bisa menahannya.
Aku menunggu Okaa-sama untuk meninggalkan tempat duduknya, bersama kami bergerak menuju pintu keluar.
Kami menggunakan liburan musim panas kami untuk luburan keluarga.
Kunjungan keluarga sebenarnya adalah masalah pribadi. Aku berpikir demikian tapi; pada hal perjalanan keluarga kami, hampir tidak pernah menjadi hal pribadi, walau begitu disesalkan aku bahagia.
Dibawah langit yang berawan, tak hanya ada diriku dan ibuku, kakak lelakiku-pun juga ikut bersama dengan kami
◊ ◊ ◊
Ketika kami meninggalkan ruangan VIP di lobbby, Kakak sudah pergi mengambil barang dan menunggu kami.
Membuat kakak berkelana sendirian dan mengambilkan barang bukanlah hal yang kejam.
Penumpang Kelas Eksekutif sudah di prioritasikan ketika turun dari pesawat. Barang bawaan mereka-pun juga dikembalikan pertama, seperti yang ita duga, kakak harus menunggu sebentar.  Berdasarkan waktu untuk mengambil barang, kakak, yang berada di kelas komersial, mengambil barang untuk kami tidaklah tidak berguna.
Sebenarnya, ada alasan lain untuk Kakak, sendirian, untuk duduk di kelas komersial.
Didalam Kelas Eksekutif, disamping orang kabin biasa orang anggota spesial yang berspesialisasi dalam menghadapi kekerasan bertindak sebagai penjaga dan selalu waspada. Jika kriminal seperti Hijack, pengguna bom buuh diri terlihat, itu akan terjadi di kelas komersial yang penjagaannya lebih longgar. Kakka berada di kursi kelas komersial, untuk menangani hal semacam itu. Itu yang dikatakan – Walau ku tak tahu apapun mengenai cara penanganan keluarga kami ini tetaplah tak normal.
Ketika aku berjalan dengan Okaa-sama, aku mengintip kakak dari bahuku, Ani sedang mendorong penuh troli berisi barang – barang kami sendirian dan tanpa adanya wajah tak puas, dan dengan diam mengikuti kami.
Seperti yang selalu ia lakukan.
Aku tak membenci Kakakku ini.
Aku hanya mendapatkan masalah ketika berinteraksi dengan dirinya.
Aku tidak mengetahui apa yang ia pikirkan.
Kenapa, ia dengan mudahnya di perlakukan layaknya pelayan walau ia adalah keluarga. Jika ia adalah seorang pelayan, ia mungkin akan bersikap normal dan tetap tenang mendapatkan perlakuan seperti ini.
Aku tahu aku sudah diberitahu bahwa ini adalah tugas yang ia jalankan.
Aku, juga, tahu ke unikkan keluarga kami.
Tidak pernah kurang, kakak hanyalah murid SMP kelas satu layaknya diriku,
Kakak yang lahir pada April dan aku lahir pada Maret.
Kami lahir dengan tahun yang sama satu sama lainnya, jadi kami berada di angkatan yang sama; namun itu tetaplah tidak mengubah fakta bahwa sampai bulan Maret tahun ini ia adalah murid SD sepertiku.
Berdasarkan dengan fakta tersebut, bagaimana ia bisa dengan tengannya di perintah olehku, dengan adik perempuannya sendiri–
Mata Kakak dan diriku bertemu.
Intipan dari bahuku sepertinya mengganggu dirinya.
“…Ada apa?”
Aku menyadari bahwa alasan kakak melihat tepat kemataku adalah karena aku melihatnya sebentar – sebentar.
Bagaimanapun, dari mulutku hanya sebuah suara yang tak mengenakan nan kejam yang keluar.
“Tidak ada apa – apa.”
Kakak menjawabnya dengan nada yang sopan seperti seorang butler yang mungkin memanggil tuan rumah dari tempatnya bekerja dengan sebutan ‘mistress’/
Suka atau tak suka, perasaan sayang dari kakak lelaki ke adik perempuannya atau perasaan marah; tak satupun nampak dari wajahnya.
“Jika seperti itu, tolong jangan menatapku. Aku tak nyaman!”
Aku sadar kalau aku menjadi – jadi.
Kamilah yang memperlakukan kakak selayaknya pelayan, tidak ada alasan bagi kakak untuk mengharapkan sesuatu.
Akan tetapi, aku dengan egoisnya membentak kakak.
“Maafkan diriku.”
Kakak membungkukkan kepalanya padaku.
Dan membuat jarak yang sedikit lebih lewbar diantara kami dan mengikuti kami dari belakang.
Kenapa, gumamku.
Baru saja aku sudah menjadi sangat egois. Aku benar – benar anak yang nakal.
–Seperti yang kuduga, aku kesusahan untuk berinteraksi dengan kakak.

◊ ◊ ◊
Tempat yang akan kami gunakan untuk menginap kali ini, ini adalah rumah yang dibeli oleh Onna Serika. Aku mungkin akan baik – baik saja di hotel tapi, karena Okaa-sama tidak bisa berada di tempat yang ramai, jadi ayah mempersiapkan ini untuk kami dengan segera.
Seperti biasanya lelaki itu muncul untuk berpikir ia bisa menggunakan uang untuk membeli perasaan. … Walaupun melalui uang tersebut, tapi inilah mengapa ia menikahi ibu.
Walaupun Ayah luar biasa ketika muda – karna sebagai penyihir, ia menunjukkan kuantitas psions yang diatas normal, potensi kekuatannya membuatnya dihargai mahal sebagai seorang penyihir. Ini seperti bagaimanapun, berdasarkan sistem teknikal sihir yang sekarng kuantitas dari psions yang ditunjukkan tidak akan mempengaruhi dari kehebatan dan kualitas dari sihir. Pada akhirnya, lelaki itu tidak dapat membuat potensi kekuatannya menjadi kekuatan yang sebenarnya; ia menyerah untuk membuat kehidupan yang sukses sebagai penyihir; ia kini bekerja sebagai seorang eksekutif di perusahaan yang dibuat oleh keluarga Okaa-sanma.
Karena hal tersebut, aku dapat mengerti kenapa ia sangat menghormati ibu, sebagai anak perempuannya, aku berharap ia akan menunjukkan sikap sebagai seorang ayah.
… Aku menggeleng pelan kepalaku untuk membuang hal yang tak berguna itu di dalam hatiku. Setelah semuanya aku sedang berada didalam liburan, aku tak ingin terjebak didalam pikiran yang konyol dan tak mengenakkan itu.
“Selamat datang, Oku-sama. Senang rasanya kau kemari, begitu juga dengan Miyuki-san, Tatsuya-kun.”
Seorang, yang datang untuk menyambut kami ke rumah liburan, adalah Sakurai Honami, orang yang kemarin berangkat terlebih darhulu sebelum kami, untuk mengurus kebersihan, belanja dan berbagai hal lainnya untuk kami.
Ia adalah pelindung Okaa-sama.
Sampai lima tahun yang lalu, Sakurai-san adalah seorang SP dari Departemen Polisi Metropolitan. Aku percaya bahwa mereka, rekannya sudah berusaha dengan kuat untuk mencegahnya bergi ketika ia melakukan pengunduran diri, bagaimanapun, sudah ditetapkan bahwa ia akan menjadi penjaga Okaa-sama sebelum ia bekerja untuk Departemen Polisi Metropolitan; ia bergabung dengan Departemen Polisi Metropolitan hanya untuk belajar seluk beluk operasi melindungi.
Ia adalah penyihir yang di modifikasi dimana struktur gennya telah dimanipulasi untuk memperkuat kemampuannya untuk sihir, anggota dari generasi pertami dari seri ‘Sakura’. Selama hari menyurutnya konflik perbatasan dua puluh tahun yang lalu, ia dibuat di dalam institut penelitian; seorang penyihir yang dibeli oleh keluarga Yotsuba sebelum ia lahir.
Namun, ia sangat ceria, seorang perempuan yang hidup yang tidak terlihat terbebani oleh sejarah hidupnya; disebelah dari tugas utamanya dari operasi perlindungan, ia merawat Okaa-sama setiap hari dengan perhatian yang baik kepada kami. Menurutnya, ia merasa lebih nyaman untuk bekerja di rumah tangga.
Itu sangat berkelainan dengan image dari seorang Guardian untuk mengabaikan operasi perlindungannya tapi, ia datang duluan ke rumah liburan ini untuk mengakumulasi pengetahuan yang ia tahu dari area ini, semenjak kakak akan dekat dengan Okaa-sama dan diriku, kalau boleh kukatakan aku ingin Sakurao-san dan Ani bertukar pekerjaan. – Namun karena diharuskan mengurus rumah sehingga nyaman akan menjadi hal yang mustahil baginya, dan itu tak perlu dipertayakan.
“Sekarang silahkan masuk. Ada the barley hangat yang sudah siap. Atau mungkin, aku akan membuatkan beberapa the hijau?”
“Terimakasih. Karena sudah terlanjur jadi aku akan meminum the barley itu,”
“Baiklah nyonya. Miyuki-san, tatsuya-kun apakah tak masalah untuk kalian meminum teh barley?”
“Ya, terimakasih banyak.”
“Karena kau sudah menyusahkan dirimu untuk membuatnya.”
Hanya ada satu hal, mengenai Sakurai-san yang memperlakukan kakak sebagai anak dari Okaa-sama – dan sebagai kakakku.
Padahal itu adalah hal yang normal untuk dilakukan.
Namun, Aku… tak dapat melakukan hal wajar itu.
Pada waktu seperti ini, aku merasa jengkel karenanya.
“Okaa-sama, aku ingin keluar sebentar.”
Aku takut bahwa semenjak kami baru saja sampai, tak mungkin perlengkapan ku untuk renang terlah siap, namun disisi lain, berada didalam rumah ini akan menjadi sia – sia, jadi aku akan beralan – jalan. Berjalan ke Manzamou akan menjadi mustahl karena itu cukup jauh tapi, hanya berjalan dengan santai dari tempat ke tempat hingga pesisir pantai akan terasa cukup menyenangkan.
“Miyuki-san, tolong biarkan Tatsuya menemanimu saat berjalan – jalan.”
Disayangkan, ketika aku mendengar jawaban Okaa-sama, aku merasa bahwa jalan – jaan yang lama kuinginkan sudah bocor dari awal.
Aku sangat berharap untuk mengatakan bahwa tak masalah kalau aku sendiri bagaimanapun, aku juga tak mau membuatnya khawatir.
“ – Aku mengerti.”
Aku dengan sekuat tenaga membuat suaraku terlihat biasa – biasa saja.
Aku menarik topi jeramiku kebawah, dan tidak melihat yang ada dibelakangku, dan berjalan dibawah sinar mentari.
Angin lautan yang sejuk menghembus bau musim panasku dan seperti yang kuduga rasanya sangat nyaman.
QAku menerima pertolongan dari Sakurai –san untuk menggunakan sunblock dari kepala hingga kaki tanpa melewati sedikitpun bagian, jadi aku bisa merasakan angin di tangan dan kakiku tanpa perlu mengkhawatirkan sinar mentari.
Dengan kulitku yang dilapisi oleh krim kecoklatan, aku merasa aku tak tampak berbeda dari anak – anak lokal.
Mungkin, terimakasih untuk itu aku tidak ditatap ketika melewati seseorang, ini sangat nnyaman.
Kulitku tak pernah tahu rasanya menjadi coklat karena sinr matahari, karnanya tak aneh bahwa aku selalu mencolok ketika berada ditempat seperti pantai.
-Walau begitu, aku sangat tidak mempermasalahkannya.
Aku masih ingat ketika aku pergi kesebuah kolam renang bersama temanku ketika SD dan diriku menjadi takut karena aku diilang mirip dengan “Yuki-Onna”, bahkan sekarang, aku tak dapat melupakannya. Pernyataan itu begitu mengerikan karena keluar begitu saja dari mulut mereka walau merka tak ingin menghinaku.
Tidak mungkin pigmen tubuhku itu kurang. Seperti halnya warna rambutku yang berwarna hitam gelap.
Mungkinkah karena keturunan? Tapi garis keluargaku tak pernah bergabung dengan orang eropa dari lima generasi sebelumnya… Yah, semenjak aku tidak tahu hal yang lebih jauh dari hal itu; kemungkinan ini terjadi karena keturunan genetik nenek moyangku yang jauh itu. Bagaimanapun, walau kulit Okaa-sama menjadi lebih menjadi lebih gelap pada musim panas dan Ani bisa menjadi belang; Karna kulit kakak begitu banyak menyerap sinar matahari, aku tak bisa mengetahui warna aslinya, jadi aku slit percaya kalau ini dikarenakan faktor keturunan.
“–––“
Aku sudah mengingat hal yang tak kuharapkan, Aku kemudian fokus kedepan, demi tak melihat kebelakang, juga aku harus memikirkan apa, aku sangat bingung.
Meski tak ada hambatan di telingaku, aku tak dapat mendengar suara langkah kaki. Tidak ada tanda – tanda dari seseorang ada disana. –Sebenarnya, aku tidak memiliki kemampuan untuk merasakan kehadiran seseorang, tapi tetap saja.
Jika aku berputar, bagaimanapun, meeski agak jauh, Kakak pasti akan menemaniku.
Karena kakak adalah pelindungku.
Kenapa aku tak menggunakan “bodyguard” tetapi kosa kata semacam “Pelindung”, aku tak mengerti. Walau untuk satu alasan, kenapa, mesti sekarang. Bagaimanapun, sebutan “pelindung” dari Yotsuba berbeda dari kata yang simple seperti “bodyguard”, itulah hal yang tak dapat kumengerti.
Seorang bodyguard melakukan sebuah “pekerjaan”, seorang pelindung melakukan “tugas”.
Bodyguar membahayakan hidupnya untuk melindungi orang yang ia lindungi untuk mendapatkan uang dan hadiah. Ada kasus seperti seorang SP dari polisi yang melakukan operasi perlindungan sebagai bagian dari tugas profesional mereka, namun semenjak orang – orang itu juga mendapatkan gaji dari tugas profesional mereka, aku pikir bahwa mereka tidak salah jika menemukan arti definisi dari pekerjaan yang mendapatkan kompensasi moneter.
Masih kontras dengan hal tersebut, Guardian tidak menerima hadiah moneter sama sekali. Semua kebutuhan hidup disediakan oleh Yotsuba. Kapanpun uang diperlukan, Yotsuba akan memberikannya. Untuk membenarkan hal itu bukanlah hadiah, itu adalah biaya untuk memperkuat kekuatan untuk melindungi.
Aku menyimpulkan hal ini, seorang bodyguard melindungi untuk bisa makan; seorang Pelindung makan untuk melindungi.
Pelindung tidak memiliki kehidupan privasi mereka sendiri. Semuanya, para pelindung laki – laki dan pelindung perempuan, dimanapun mereka memanggil mereka orang yang ia lindungi dengan Master atau Mistress dan juga melayani orang tersebut.
Kamia dalah sebuah klan yang erpikir bahwa ini sangatlah normal dan begitu pula denganku, ketika melihatnya. Jika kau tak bisa menganggapnya normal; satu hal yang dapat kau lakukan adalah mundur, bagaimanapun, kami adalah ‘Yotsuba’, - Walau jika aku adalah orang yang akan malu jika dipanggil Mistress, aku merasa bahwa itu adalah hal yang normal, namun tetap saja. Aku bahaia, ketika kami sedang jauh dari klan; “Pelindung” tidak biasanya menggunakan panggulan “Master: atau “Mistress” ketika sedang di luar clan.
Kakak menjadi pelindungku ketika aku masih enam tahun. Pelindung pertamuku adalah kakak, mungkin ini adalah hal yang tak akan berubah untuk waktu yang lama.
Orang tersebut bukanlah anak dari saudara perempuan yang lebih tua dari kepala klan Yotsuba, ia adalah pelindung untuk dari kandidat untuk menjadi kepala berikutnya; jika aku menjadi kepala, ia akan menjadi bayanganku; sampai hidpku berakhir, hal tersebut akan terjadi.
Selama itu, aku tidak akan melepaskannya dari tugasnya sebagai seorang pelindung.
Ya, itulah satu – satunya cara agar pelindung mampu lari dari pekerjaannya dan diijinkan untuk hidup layaknya orang normal yaitu dengan dipecat oleh orang yang ia lindungi.
Ia menemaniku.
Ia mengikutiku dari belakang.
Aku tidak bsia dipisahkan darinya.
Ia tak dapat lari dariku.
Orang yang tidak akan lari adalah aku.
Orang yang tak dapat lari adalah dia.
Berdasarkan fakta tersebut aku adalah orang satu – satunya yang mampu membebaskannya dan mengembalikkan hidupnya sebagai murid SMP biasa.
Orang yang akan menjaganya, Kakak, dari kehidupan SMP biasanya adalah aku; karena, daku tak akan pernah melepaskan Kakak.
–Aku tak tahu cara berbicara dengan kakak.
–Aku tak membenci kakak.
Lalu kenapa, diriku membuatnya berada di kondisi kejam ini?
Jawaban itu tak kunjung datang.
Kapanpun aku memikirkan masalah ini, untuk beberapa alasan pikiranku jadi kosong.
Dengan pandanganku yang terfokus ke tanah dibawah kakiku, aku mempercepat langkahku.
Aku menghadap kebawah dan kakiku berjalan cepat; Tiba – tiba, tanganku seperti dipegang dan akan terjatuh ke belakang.
Segera, sebelum aku bisa merasakan apa yang seharusnya; Aku jatuh dengan mulusnya di lengan kakak.
Aku tak mengkomplein apapun kepada kakak.
Baru saja, ini adalah kesalahanku, aku yang tak melihat kedepan. –Faktanya aku yang secara reflek menaikkan nada suaraku adalah rahasia; aku tak merasa ingin memberi tahu siapapun.
Masalahnya adalah tubuhku ketika ditahan oleh kakak aku menerima sebuah tubrukan dari depan. Aku bukanlah orang yang menabrak, jelasnya akulah yang ditabrak.
Mesi aku marah, ini pasti sudah direncanakan.
Aku membuat pandangan penuh amarahku menatap kearas. Bagaimanapun, hal yang bisa kulihat hanyalah kumpulan otot yan gtebal.
Aku kemudian melirik lebih ke atas kembali.
Akhirnya, aku mengetahui identitads orang yang menabrakku.
Seorang remaja hitam besar, yang menggunakan sebuah seragam militer – seorang ‘Left Blood’.
Berdasarkan intensifikasi dari dua puluh tahun berlanjutnya konflik perbatasan, para pasukan America ( pada saat masih menjadi USA ) yang bermakas di Okinawa terpaksa mundur ke Hawaii dan meninggalkan anak mereka. Banyak dari mereka tidak diabaikan oleh orang tua mereka, ayah mereka mati dalam pertempuran, bagaimanapun, banyak dari mereka yang diambil dan dibesarkan oleh Pasukan Perlindungan Nasional dimana dibesarkan di markas dan menjadi bagian dari militer.
Mereka adalah prajurit gagah berani yang menyelesaikan tugas mereka dalam melindungi perbatasan dan banyak dari anak mereka, juga menjadi seorang tentara. Bagaimanapun, website Petunjuk Turis Okinawa pribadi, mengandung sebuah artikel peringatan dari anak – anak yang banyak itu, dalam waktu singkat generasi kedua, diketahui memiliki kebiasaan yang buruk jadi kita harus berhati – hati terhadap mereka.
Dibelakang lelaki lebar itu, terdapat dua remaja yang juga menggunakan seragam tentara lama dengan sikap buruk dan proposi tubuh yang sama, yang tertawa dengan memuakkan.
Kemarahanku berubah menjadi ketakutan.
Pikiranku dipenuhi oleh rasa takut dengan pemikiran natural akan hal yang terburuk akan mungkin terjadi, aku bisa menggunakan sihir namun tak kunjung terbentuk.
-Sampai akhirnya pandanganku tertutup oleh punggung kakak.
Itu adalah punggung kurus dari seorang anak lelaki.
Tak pernah kurang, itu jauh lebih bidang dari pada milikku.
Aku tidak menyadari kapan hal itu dimulai, namun aku sedang dilindungi oleh pinggung Ani
“Hei, aku tak memiliki urusan dengan bocah sepertimu kan?”
Mencemooh kami guna merendahkan, pemuda besar itu menatap kakak.
Kakak tak membuat respon.
“Apakah kau terlalu takut untuk berbcicara?”
“Ha ha, pecundang. Cuma cari muka!”
Dua pemuda dibelakangnya mencemooh dan memaki kakak.
Kemarahan di hatiku sudah tak tertahankan.
Daripada yang sebelumnya, rencana mereka semakin terlihat.
‘Seharusnya kubawa CAD ku’, gumamku. Aku tak dapat mengontrol efek dari kekuatanku dengan baik, jika aku tak menggunakan alat pembantu. Akan timbul sebuah kerusakan fatal bahkan bagi orang semacam ini, akan menjadi buruk nantinya bagaimanapun juga.
Jika aku membawa CAD, orang – orang bodoh ini tak akan bisa berbicara semau mereka!
Aku tak begitu mengerti kenapa aku marah, aku menatap remaja besar itu yang sedang berdiri didepan kakak.
Lelaki besar itu melihat kearahku.
Mulutnya kemudian terbuka.
Itu pasti merupakan tawaan, aku bisa saja mengatakannya; tapi aku tak bisa mengatakannya.
“Karena kami tak memiliki niat apapun untuk mengganggumu, tolong maafkan kami karena telah menabrakmu, mari kita lupakan hal ini. Untuk kebaikan kita semua.”
Suara yang tenang yang tak bisa dikatakan milik seorang bocah membuat wajah lelaki tersebut menjadi kaku.
“ – Apa katamu?”
Suaranya tak begitu jelas dan terdengar seperti meminta.
“Kau bisa mendengar kan?”
Jawaban itu tak memiliki emosi seperti komentar itu dibuat untuk diri sendiri.
Di tatapan mata remaja itu, pandangan jahat terlihat.
“Walaupun kau menekankan kepalamu ke tanah, aku tak akan memaafkanmu. Untuk sekarang, aku biarkan kau lewat.”
“Jika kau berkata tentang Dogeza, kau seharusnya tak mengatakan kepala, kau seharusnya mengatakan dahi.”
Segera, setelah itu.
Tak ada tanda dari indikasi sebelumnya, Remaja itu mendorong tubuh kakak.
Walaupun kakak jugalah seorang remaja, tubuh kakak masihlah tubuh dari murid kelas satu SMP. Perbedaannya dengan dirinya adalah tubuh milik orang dewasa dan anak – anak.
Aku secara refleks menurup mataku.
Terdapat suara kecil yang terdengar.
Aku hanya mengira bahwa kakak tertabrak, maka aku selanjutnya, yang ada dibelakangnya, akan ikut terkena; Aku berpikir itu aneh karena tak terjadi apapun.
Dengan ragu, kubuka mataku.
Pandangan pertama yang masuk ke mataku adalah wajah dari wajah remaja besar itu yang membeku kaget.
Tidak ada yang perlu ditanyakan kenapa ia seperti itu.
Tangan kanan lelaki itu tak sempat memukul.
Kakak sudah menghentikannya dulu dengan dua tangan.
Walaupun itu adalah pertarungan antar dua tangan melawan satu tangan, perbedaan bobot tubuh mereka seharusnya membuatnya seperti tak berbeda.
Otot dari remaja itu mungkin lebih dari dua kalinya kakak.
Berdasarkan fakta itu, kakak tidak menepis pukulan itu; tanpa mengambil satu langkah belakang untuk memperkuat dirinya, kakak mengambil penuh berat badan dari lelaki itu yang berpusat pada pukulannya dan menghentikannya.
Apakah ia menggunakan sihir? – tidak, tidak ada indikasi untuk itu.
Dalam hal seperti akademis, kemampuan fisik, dan kelincahan; kakka jauh lebih hebat namun, dalam sihir, aku lebih hebat dari kakak.Jika kakak menggunakan sihir tak mungkin aku tak menyadarinya.
“Menarik… Aku hanya berencana untuk bermain denganmu tapi…”
Tersenyum dengan lebar, lelaki besar itu menarik kembali tangannya dan memasang kuda – kuda dengan kepalan tangan kiri didepan dadanya.
Tinju?
Karate?
Aku, yang amatir dalam seni bela diri tak dapat mengetahui yang mana itu. Bagaimanapun, entah bagaimana aku bisa mengetahui bahwa orang yang tadinya hanya setengah bermain itu menjadi serius.
Aku lupa akan perasaan ingin kabur, dari bayangan dibelakang punggung lelaki tersebut aku mengintip lelai besar itu.
Jawaban lelaki itu membuatku tak mengatakan apapun dan masih mengatur nafasku.
“Benarkah? Ini akan menjadi hal yang konyol.”
Kenapa kau mengatakan hal yang mampu memprovokasi!?
Normalnya jika seseorang sepertimu mengajak berkelahi dirinya, mereka tidak akan dapat mengimbanginya.
Normalnya, orang seangkatan akami akan lari pada kondisi ini.
Tidak, intensi kakak bukanlah masalah.
Aku harus kabur walau, aku melakukannya sendiri.
-Berdasar apa yang kupikirkan di kepalaku, badanku tidak menginggalkan tempat dibelakang puggung kakak.
“Kau banyak omong untuk bocah!”
Apa yang terjadi berikutnya tak dapat kulihat.
Aku hanya tahu hasilnya, semuanya hanya dugaan.
Kaki kiri lelaki itu melesat kedepan
Kaki kiri dan kaki kanan ditaruh layaknya kuda – kuda untuk bertarung, kakak menaruh kaki kirinya kedepan
Tangan kiri remaja itu mengincar kerah kakak, sewaktu tinju nya hampir menghantam kakak
Kepalan tangan kirinya menyangga lelaki itu dari posisinya ke dadanya.
Dari ingatan waktu yang singkat itu, sepertinya  banyak hal yang terjadi tapi beberapa waktu pasti digunakan lelaki itu untuk melompat kembali dengan menggunakan daya tolaknya.
Do-on, sebuah suara seperti sebuah drum Taiko besar, jelas itu berasal dari tinju kakak.
Kakak menarik kakinya yang dia tempatkan di depan tadinya, dan seolah itu adalah sinyal, lelaki itu telah jatuh; kesakitan dan tangisan datang ketika ia jatuh dengan kedua kakinya berada di atas jalan.

Kakak menatap remaja yang jongkok kesakitan dan batuk, dan menatap ke arah orang dibelakangnya dengan diam – diam.
Seperti mematung, kedua lelaki lainnya hanya diam.
Kakak kemudian membalikkan badannya.
"Ayo.”
Kakak menggenggam tanganku.
Pada akhirnya, aku sadar bahwa kata – kata lembut itu ia tunjukkan padaku.
“Miyuki-san apakah terjadi sesuatu?”
Ketika aku kembali dari jalan – jalanku, Sakurai-san memucat dan sedikit ebrlari kearahku.
Aku tak berpikir kalau wajahku terlihat sekacau itu namun, walau aku, diriku mengetahui bahwa aku sudah sedikit pucat pula, dari luar, aku tidak bisa membantahnya.
“Yah beberapa hal kecil terjadi… hanya kesialan karena ulah seorang pemuda.”
“Yah…!”
Hanya dengan itu Sakurai-san terlihat sudah mengetahui situasinya.
Acuh tak acuh, dia memperhatikanku, mungkin untuk memerikasa apa bajuku kusut.
“Aku tak apa.”
Rasanya sedikit dipaksakan namun, aku rasa senyumku sudah natural.
Ketika aku memberikan senyuman padanya, Sakurao-san juga kembali tersenyum senang padaku.
Bagaimanapun, aku tak bisa tersenyum untuk waktu yang lama lagi.
Karena kakak menyelamatkanku – Kata – kata itu tak bisa muncul dari mulutku.
Aku kemudian mengalihkan fokusku dari kata – kata yang kupikirkan, Kakak sedang pura – pura cuek; wahanya, seperti biasanya, tak ada ekspresi. Dia membungkuk ringan ke arah Sakurai-san; Meskipun begitu, matanya juga selalu melihatku dan kembali ke ruangan dalam.
Sayangnya, rasa sakit dari senyuman yang kubuat rasanya akan mulai keluar.
“ –Mandi akan membasuh keringatku.”
Tidak ada keringat padaku tapi, aku menggunakan kata – kata itu untuk masuk kedalam ruang mandi.
Air panas dari shower memantul dari kulitku.
Aku lupa untuk menghilangkan krim anti air, aku jadi tak bisa merasakan panasnya.
“Kenapa…”
Aku melihat kearah shower. Air panas mengalir melalui wajahku, dari sudut mataku hingga ke bawah tulang pipiku. Jatuhan air yang berbeda mulai dapat kurasakan.
“Kenapa aku menangis…?”
Suara yang kubuat dapat kutangkap oleh telingaku. Itu bukanlah suara yang sedih, itu seperti suara orang lain.
“Kenapa kau harus menangis?”
Aku menjadi panik, aku mencoba untuk berteriak. Tapi tak ada jawaban. Aku adalah satu – satunya orang disini.
“Kenapa… kenapa…”
Suara yang hanya bisa kudengar hanyalah suara shower. Tak ada satupun orang yang akan memberikan jawaban atas pertanyaanku.