IBLIS DARI RUANGAN TERSEGEL
Setelah melihat dan memastikan situasi, Hajime
mengeluarkan Donner.
Bang!
Donner ditembakkan dengan kekuatan maksimum. Sebutir peluru
yang melaju dengan kecepatan 3,9 km/detik menghantam kepala kalajengking dan
kemudian meledak. Penumpang di punggungnya terkejut. Dia belum pernah melihat
senjata semacam itu; senjata yang bisa menyerang dalam sekejap. Bahkan tidak
ada sisa bekas sihir. Sengatan kecil mungkin bisa dirasakan pada tangan
kanannya, tapi tidak rapalan ataupun formasi sihir. Yue sadar bahwa Hajime sama
dengannya. Dia bisa memanipulasi sihir secara langsung. Serupa dengannya, dan
entah bagaimana dia bisa berada di jurang ini. Dia tidak yakin jika kejadian
tadi adalah penyebabnya, namun dia telah membandingkan antara kalajengking dan Hajime.
Hajime terus bergerak menggunakan [Air Walk]. Di
wajahnya sekarang ada raut seram yang belum pernah dia miliki. Melalui [Perception]
dan [Magic Perception], dia menyadari bahwa kalajengking tersebut tidak
bergerak.
Untuk membuktikan dugaannya, jarum yang berada di ekor
mengarah ke Hajime. Ekor tersebut membesar sebentar dan kemudian jarum tersebut
ditembakkan dengan sangat cepat. Sewaktu Hajime menghindarinya, jarum tersebut
meledak di tengah udara dan berubah menjadi peluru.
“Ugh!”
Hajime mengerang seraya mengosongkan Donner, menendang
dengan [Grand Kick] dan membelahnya dengan [Air Claw]. Bahkan dengan keadaan
sulit pun dia mampu untuk menembakkan Donner. Dia melemparkan Donner ke udara
setelah selesai menembakkannya dan kemudian dia melontarkan granat dari
kantongnya.
Sekali lagi, kalajengking tersebut bertahan dari
serangan Donner. Dia bersiap melepaskan asam kuatnya dan peluru lagi. Sebelum
dia siap, sebuah granat berdiameter sekitar 8 cm menggelinding ke arahnya dan
meledak. Granat itu menyebarkan aspal membara ke atas kalajanegking.
Hajime menyebutnya sebagai "Granat Bakar". Bahan reaksi yang digunakan untuk pembakaran
adalah batu Fulham yang Hajime temukan di lantai tar. Dengan kemampuannya untuk
memuai pada suhu 3000 derajat celcius dan mudah dinyalakan, itu merupakan
pilihan sempurna.
"Granat bakar" hampir hangus saat
terbakar bersamaan dengan aspal. Asap keluar dari tubuh kalajengking dan
kelihatannya dia terluka, namun itu juga membuatnya marah.
“Kishaaaa!!”
Menggunakan kedelapan kakinya, dia merangsek maju ke
depan sambil memekik. Keempat lengannya mengulur secepat tembakan meriam ke
arah Hajime. Salah satu dari lengannya Hajime singkirkan dengan [Flicker] dan
yang lain dia loncati. Pada lengan ketiga dia menendangnya dengan [Grand Kick],
kuda-kudanya kehilangan keseimbangan dan lengan keempat hampir mencapainya.
Donner segera ditembakkan, dan menggunakan kekuatan dari tembakan dia mampu
memutar tubuhnya untuk menghindari serangan. Semua gerakan itu memberi banyak tekanan
pada Yue, namun gadis itu mampu menoleransinya dan bertahan.
Sewaktu di udara dia hinggap ke punggung kalajengking.
Hajime berhasil menyeimbangkan dirinya pada punggung kalajengking yang mengamuk
dan kemudian menembakkan Donner pada jarak dekat.
Baaang!
Suara ledakan dahsyat bergema di sekitar, dan monster
yang menerima ledakan tersebut terhempas ke tanah. Akan tetapi, hanya kulitnya
yang tergores dan tidak ada luka berarti di tubuhnya. Menggertakkan giginya,
Hajime mempersiapkan [Air Claws] dan Donner. Ketika skillnya berbenturan dengan
armor kalajengking, hanya terdengar suara dentingan; tidak ada luka yang terlihat.
Kesal, kalajengking tersebut mengarahkan ekornya lalu
menembakkan jarum.
Hajime langsung melompat ke samping dengan sebuah putaran.
Dia menembak pada titik di mana jarum tersebut ditembakkan. Peluru tersebut
mengenai ekor dan menyebabkannya gemetar, namun masih belum ada luka karena
kulit luarnya. Dia kekurangan daya serang.
Keempat lengan binatang buas itu mulai menyerang
Hajime yang terbang bagaikan sebuah badai. Dengan putus asa , Hajime melompat
ke belakang sambil melempar "Granat
bakar" pada punggung kalajengking. Sekali lagi aspal panas belumuran
di tubuh kalajengking, namun ini hanya untuk menghambatnya sedikit.
Sewaktu dia berpikir tentang apa yang harus dia
lakukan pada saat ini, pekikan tak terduga datang dari kalajengking.
“Kyiiii!!”
Hawa dingin menjalar ke seluruh tubuhnya dan dia
langsung berusaha mundur dengan [Flicker]; namun itu sudah terlambat. Tanah di
sekitar bergoyang dan serpihan yang tak terhintung jumlahnya keluar dari tanah.
“Sial!!”
Ini benar-benar sebuah kejutan. Hajime mati-matian
meloloskan diri ke udara, namun dia memutar tubuhnya untuk melindungi Yue dari serpihan
yang mendekat. Hal ini menyebabkan keseimbangannya menjadi runtuh. Dia berhasil
menghindar dengan menggunakan Donner dan [Grand Kick]. Ketika dia menghindar,
di sudut penglihatannya dia melihat kalajengking mempersiapkan asam dan
tembakan beruntunnya.
Wajah Hajime menjadi kaku. Setelah persiapan monster
itu selesai, kalajengking tersebut menembakkan serangannya. Hajime menguatkan
dirinya. Dengan [Air Walk] dia berhasil menghindari asamnya. Setelah itu dia secepatnya
melindungi tubuhnya. Tangan kiri di depan dadanya dan tangan kanan di wajahnya.
Hajime memakai sihir, memperkuat tubuh sampai batasnya. Kemudian lusinan jarum
menusuk tubuhnya.
“Argh!!”
Luka fatal berhasil dihindari saat dia berteriak.
Karena Yue berada di belakangnya, dia memutuskan untuk menahan semua jarum
dengan badannya. Hajime terlempar karena benturan, dan terguling di tanah;
sementara rasa sakit hebat terasa di tubuhnya. Yue juga terlempar dari
punggungnya.
Sementara lusinan jarum menusuk tubuhnya, Hajime
mengambil granat cahaya dan melemparnya ke kalajengking. Granat tersebut
membentuk garis parabola, dan menyala tepat di depan mata kalajengking.
“Kyishaaa!!”
Dibutakan oleh cahaya silau yang mendadak muncul,
kalajengking tersebut mundur secara insting. Dia sudah mengawasi pergerakan
Hajime dari awal. Binatang itu memutuskan langkah apa yang akan diambil dan dia
tidak membuat kesalahan.
Hajime mencabut jarum yang menusuk tubuhnya dan
memakai [Potion] yang berada dekat gigi gerahamnya (Am: Hajime menyimpan
obatnya dalam bentuk tablet kecil yang disembunyikan di gigi gerahamnya)
“Ugh!”
Sebuah erangan muncul dari antara gertakkan giginya.
Hajime mencari Yue sambil mencabut jarum, namun Yue yang duluan menemukannya
dan datang ke arahnya.
“Hajime!”
Yue berlari ke arah Hajime dengan khawatir. Ekpresi
datarnya hilang; dia hampir meledak dalam tangisan.
“Aku baik-baik
saja. Armornya terlalu keras. Aku tidak bisa memikirkan rencana… keempat
tangannya menutupi mulut dan matanya…kamikaze? (Am: kamikaze = serangan bunuh
diri)
Meskipun Yue khawatir, Hajime tetap memikirkan si
kalajengking. Melihat Hajime, gadis itu mulai menangis
“…Kenapa?”
“Ah?”
“Kenapa kau tidak lari?”
Jika dia meninggalkan Yue, dia mungkin bisa kabur. Yue menyinggung soal tersebut
karena dia tahu bahwa itu bisa terjadi. Namun, Hajime memandang takjub.
“Apa yang kau katakan sekarang? Hanya karena musuh yang
sedikit kuat muncul, janganlah menyerah”
Untuk bertahan hidup, Hajime siap melakukan apapun; menipu,
berbohong, menyergap, curang, dan apapun yang diperlukan untuk menang.
Pertarungannya dengan beruang adalah pengecualian, dia pada dasarnya berpikir "kau bisa saja "bermain jujur" dan lakukan
saja sesukamu karena aku tidak akan melakukan hal tersebut". Ini bukan
tempat untuk pemikiran naif semacam itu. Tidak ada rasa bersalah di sini. Kau
harus hidup dengan cara ini.
Namun, dia tidak akan membiarkan dirinya menjadi
kejam. Dia masih tahu mana yang salah dan mana yang benar, kemanusiaan, dan keadilan. Alasan kenapa dia mengingat itu
adalah karena Yue. Karena itu dia tidak punya pilihan selain menyelamatkannya.
Yue mempercayakan dirinya padanya. Begitu dia menerimanya, dia tidak bisa
menjadi kejam.
Yue menggangguk padanya seakan dia lebih mengerti daripada
apa yang Hajime katakan kemudian dia memeluknya.
“H-Hei, ada apa?”
Situasi sekarang bukanlah waktunya untuk itu, apa yang
gadis itu lakukan? Kalajengking itu akan pulih beberapa saat lagi. Lukanya
sudah pulih. Persiapan diperlukan untuk kembali bertempur. Yue tidak peduli itu
dan meletakan tangannya pada leher Hajime.
“Hajime, percayalah.”
Yue mencium tengkuk Hajime setelah mengatakan itu.
“Ugh!?”
Bukan, bukan sebuah ciuman. Dia digigit. Hajime
merasakan sakit di lehernya. Ada perasaan tidak nyaman seakan kekuatannya
dihisap. Terhadap perasaan itu, dia ingin meronta lepas, namun dia ingat Yue
mengenalkan dirinya sebagai Vampire. Dia menghisap darahnya. Mengucapkan
“percayalah” seraya seorang vampire menghisap darahmu itu menakutkan, bahkan
jika dia tidak menyukainya dia tidak bisa kabur dan memprotesnya.
Hajime hanya tersenyum getir dan membantu Yue dengan
merangkulnya. Untuk sesaat, Yue gemetar namun kemudian dia membenamkan wajahnya
ke tengkuknya dan memeluk lebih kuat. Mungkin
itu cuma imajinasinya, dia sempat berpikir bahwa Yue senang.
“Kyishaa!!”
Raungan kalajengking menggema. Dia sudah sembuh dari serangan
granat cahaya. Gempa mulai terjadi lagi; kelihatanya dia tahu di mana mereka
berada. Kemungkinan ini sihir spesialnya, kemampuan untuk mengendalikan tanah.
“Tapi itu
keberuntunganku”
Hajime meletakan tangan kanannya ke tanah dan mentransmutasi.
Tembok batu sepanjang 3 meter terbentuk di sekeliling Yue dan Hajime.
Pecahan tajam mengenai Hajime dari seluruh arah namun
tembok pertahanannya menghentikan mereka. Setiap kali pecahan mengenai tembok,
temboknya pecah, namun Hajime membuat tembok baru untuk menggantikannya.
Membandingkan skala dan kekuatan, kalajengking lebih unggul dari Hajime. Namun,
Hajime lebih cepat daripada kalajengking. Kelihatannya 3 m adalah batas
jaraknya, duri tersebut tidak mampu terbang, jadi dinding itu menjadi pelidung
Hajime.
Hajime fokus bertahan dengan transmutasinya, dan
akhirnya Yue melepaskan mulutnya dari leher Hajime. Gadis itu menjilat bibirnya dengan ekspresi
bersemangat. Hajime merasa terpesona meskipun gadis itu memiliki sosok
kekanakan. Kulit gadis itu yang sebelumnya kurus pucat, telah sepenuhnya
menghilang dan kini kulitnya berkilauan seperti porselen putih. Warna telah
kembali ke pipinya dan terlihat kemerah-merahan bagaikan warna merah mawar.
Mata merah menyala memancarkan cahaya yang hangat. Tangan-tangan kecil kurusnya
mengelus pipi Hajime.
“…Gochisousama.”
[TL: Terima kasih atas makanannya.]
Dia perlahan-lahan mengangkat tangannya ke arah si
kalajengking.
Satu kata diucapkan.
“”Azure Sky””
Sebuah pilar api berwarna putih kebiruan dengan
diameter 6-7 meter terbentuk di atas kepala kalajengking.
Hanya dengan berada di sekitarnya saja, kalajengking
itu memekik seakan dia sedang terbakar dan kemudian mengundurkan diri. Akan
tetapi, Putri Vampir dari Jurang ini tidak akan membiarkannya. Sebuah jari yang
terulur dengan anggunnya seperti sebatang baton. Pilar api tersebut mengikuti
intruksi sang konduktor tanpa kesalahan sedikit pun. Pilar tersebut mengejar
kalajengking yang melarikan diri
, kemudian…tepat
sasaran.
“Gu-ugyiyiaaaa!”
Sebuah jeritan yang tidak pernah didengar sebelumnya
muncul dari kalajengking itu. Rasa sakit memenuhi jeritan tersebut. Pilar itu
meledak menjadi kilatan cahaya dan segala sesuatu dibutakan karenanya. Hajime
hanya melihat sihir yang luar biasa itu dengan sangat takjub sambil dia
melindungi mata dengan lengannya.
Segera, api tersebut menghilang dan sihir tersebut
berakhir. Di tengah-tengah terdapat sosok kalajengking dalam posisi menderita
dengan kulit luarnya yang telah meleleh karena api itu. Kulit luar yang bahkan
tidak meleleh pada suhu 3000 derajat celsius, kulit yang sama yang tidak retak
saat ditembak dengan rail gun. Haruskah dia memuji Yue, yang telah mengalahkan monster
tersebut dengan begitu mudahnya? Atau haruskah dia memuji daya tahan kalajengking yang menerima serangan tersebut dan
masih tetap utuh? Dia merasa dalam dilema.
Hajime dengar sebuah suara yang menariknya kembali
dari pemandangan mengagumkan tersebut. Yue sedang duduk bernafas dengan berat.
Dia sepertinya telah menguras cadangan sihirnya.
"Yue, kau tidak apa-apa?"
"….Begitu… Lelah."
"Haha,, kau berhasil melakukanya! Kau
menyelamatkan kita berdua. Akan kuurus sisanya. Beristirahatlah."
"Lakukanlah."
.
Hajime mengibaskan tangannya dan menggunakan [Flicker]
untuk memperpendek jarak. Kalajengking itu masih hidup. Semenrata kulit luarnya
meleleh, dia meraung marah, dan membidikkan sebutir peluru pada Hajime yang
sedang mendekat.
Sebuah granat cahaya dengan cepat dilemparkan Hajime.
Dia melepaskan sebuah tembakan dari Donner sebelum jarum tersebut dapat
ditembakkan. Granat cahaya itu ditembakkan lewat sebuah peluru, yang tidak
dipercepat dengan elektromagnetis, dan kemudian meledak. Terbiasa dengan pengalaman tersebut, kalajengking itu dengan
muram mencari-cari Hajime di area yang dipenuhi cahaya.
Tidak peduli seberapa keras dia mencarinya, dia tidak
dapat menemukan Hajime. Kalajengking itu kebingungan karena kehilangan
tanda-tanda Hajime. Kemudian Hajime mendarat di punggungnya.
“Kishua?”
Sebuah suara terkejut muncul dari kalajengking itu.
Dia bertanya-tanya bagaimana tanda keberadaan yang menghilang itu tiba-tiba
muncul di punggungnya. Saat granat cahaya menyala, Hajime menggunakan [Hide
Presence] untuk menghilangkan tandanya dan tiba di punggung kalajengking.
Hajime terbakar sedikit karena kulit luar kalajengking
itu masih panas membara. Dia tidak mempedulikan itu. Donner ditekankan pada
bagian yang tipis dari kulit dan mengosongkan selongsongnya. Daya tahan
sebenarnya dari armor tersebut telah
lenyap. Menanggapi tembakan railgun dari jarak dekat, perlindungan absolut itu
hancur.
Kalajengking itu mencambukkan kedua ekornya tanpa
peduli apakah akan mengenai dirinya sendiri, tapi Hajime bergerak lebih cepat
darinya.
"Aku akan tetap memakanmu."
Hajime mengeluarkan granat dari sakunya dan memaksa
memasukkan ke lubang yang dia buat dengan Donner. Memasukkan lengannya ke dalam
lubang ini, dia meninggalkan monster tersebut sebuah hadiah pesta. Ini
menyebabkan lengannya terbakar tapi dia tidak peduli.
Sebelum dia dapat diserang oleh si kalajengking, dia
menyingkir dengan [Flicker]. Kalajengking itu menghadap ke arah Hajime untuk
menyerang lagi.
Namun, waktunya sudah habis
Boom!
Sebuah suara ledakan yang teredam terdengar di area
tersebut dan pada saat yang sama kalajengking itu bergetar. Hajime dan
kalajengking itu saling berhadapan tanpa bergerak, dan kesunyian di antara
mereka berlanjut.
Perlahan-lahan, kalajengking itu mulai longsor. Dia
jatuh berdebam ke atas tanah.
Hajime mendekati kalajengking yang tidak bergerak. Dia
menempatkan Donner pada mulut monster itu dan menembakkannya 3 kali untuk
memastikan; saat dia puas, dia mengangguk sendiri. Monster ini jelas telah
mati. Ini adalah tindakan memastikan yang dia lakukan selama ini.
Melihat ke belakang, ada Yue yang sedang duduk di sana
sedang menatapi Hajime dengan wajah tanpa ekspresi, tapi matanya terlihat
bahagia. Dia tidak tahu kapan perjalanannya melewati dungeon akan berakhir,
tapi dia sepertinya telah mendapatkan seorang partner yang bisa diandalkan.
Kotak Pandora dikatakan memuat bencana dan segenggam
harapan. Kelihatannya, metafora yang dia buat sebelum dia memasuki ruangan ini,
persis mengenai sasaran. Hajime berjalan menuju Yue sambil berpikir begitu.
6 Comments
kapan apdate barunya
BalasHapusmantap , lanjutkan
BalasHapusgood job lanjut pliss
BalasHapusKotak Pandora memuat segudang bencana segenggam harapan
BalasHapusYue, nama yang bagus
BalasHapusGJ
BalasHapusPosting Komentar