RAKUDAI KISHI NO EIYUU-TAN
JILID 1 BAB 3 BAGIAN 11
REBELLION

Bagian Sebelas
Sebuah teriakan marah muncul di antara para sandera. Ikki dan yang lainnya melihat ke arah suara, dan melihat seorang pemuda dengan kaos merah menodongkan pistol ke kening seorang wanita paruh baya.
"To-Tolong aku!"
"Jangan bergerak, kalian bocah-bocah! Kalau kalian bergerak sedikit saja, aku akan meledakkan kepala orang tua ini!"
Ikki menjadi tegang.
"Oh tidak, ada satu menyelinap di antara sandera?"
"…Hehe, hahahahaha! Bukan hanya kalian bocah-bocah yang bisa bersembunyi di antara orang rendahan!"
"Bischof…."
Kriminal itu menyeringai miring dengan mukanya yang bertato sementara darah mengalir dari kedua pundaknya yang tanpa lengan.
"Hey, goth-loli cebol di sebelah sana!"
"Ce-Cebol kamu bilang!?"
"Iya kamu, cebol. Kamu bilang kamu bisa menyembuhkan, jadi ke sini dan sembuhkan lenganku! Kamu tidak akan bilang kamu tidak mampu, kan? Hehehe…."
Mendengar tawa Bischof, wanita paruh baya tersebut berteriak lagi. Jika sebuah pistol ditekan ke kening Ikki, dia mungkin melakukan hal yang sama.
Sial!
Ikki menggertakkan giginya dengan marah. Ittou Shura masih aktif, tetapi moncong pistol tersebut diarahkan dengan pasti ke wanita itu dan dia tidak bisa mengambil resiko.
"Cepat!"
"Onii-sama…."
"Kita tidak punya pilihan. Dia sudah mengendalikan keadaan―"

"Tidak sama sekali."

Sebuah suara laki-laki terdengar langsung ke dalam kepala Ikki, lalu garis-garis cahaya yang tidak terhitung jumlahnya melewati dirinya. *Swish swish swish*Semua itu adalah panah sihir yang bersinar dengan cahaya biru langit.
"Uaaaah!"
"Gah-ah…."
Panah-panah sihir tersebut menembus Bischof dan laki-laki yang menahan sandera terus menerus. Kali ini membuat mereka benar-benar tidak berdaya.
"Apa!? Apa itu―"
Stella terkejut karena kejadian mendadak itu, tetapi Ikki pernah melihat ini sebelumnya. Dia tahu suara ini.
Teknik ini adalah….
"Hahaha, wah wah, sayang sekali aku harus membantu. Bagaimana pun aku tidak mau mencuri pencapaian orang lain."
Tempat kosong di depan mata mereka mulai berkilauan, dan kemudian sebuah pemandangan udara kosong berjatuhan seperti sisik berjatuhan. Di tengah semua itu, seorang pemuda ramping muncul memegang Device berbentuk busur. Bahkan Arisuin, yang mampu merasakan grup Bischof dari jauh, tidak mampu mendeteksinya.
Tetapi Ikki tidak terkejut, karena menghilang adalah keahlian spesial orang ini. Ikki tahu karena mereka dulunya teman sekelas.
"Kirihara-kun. Sudah lama tidak bertemu, bukan?"
Shizuya Kirihara. Murid unggulan tahun lalu, dan perwakilan Seven Stars Sword-Art Festival tahun lalu. Kirihara dengan tenang tersenyum atas pertemuan ini, dan memberikan pandangan menghina melalui matanya yang menyipit.
"Ya. Sudah lama, Ikki Kurogane-kun. Kamu masih hadir di sekolah?"
Stella dan Shizuku dengan jelas membuat ekspresi tidak senang, tetapi orang ini telah membantu mereka, jadi mereka tidak protes.
Mendadak, sekitar tujuh perempuan berlari keluar antara para sandera, dan mendorong grup Ikki ke samping, dan berlari menuju Kirihara. Mereka pacar Kirihara yang datang dengannya hari ini untuk mengunjungi mall..
"Kirihara-kuuun! Kami benar-benar takut~!"
"Kalian punya pengalaman mengerikan karena juniorku yang mengecewakan, bukan? Tetapi sudah aman sekarang."
"Iya, aku yakin kamu akan menyelamatkan aku."
"Ah, Kirihara-sama~. Kamu benar-benar keren. u "Ternyata ksatria itu memang kuat, ya~""
Shizuku batuk dan Stella mengernyit melihat pujian yang berlebihan dari perempuan-perempuan ini, dan kepada Kirihara yang dikerumuni pujian.
"…Orang yang tidak menyenangkan."
"Ini pertama kalinya kita setuju untuk sesuatu, kan?"
Polisi yang dipanggil Arisuin segera masuk setelah Kirihara menyelesaikan masalah, dan mereka mulai menahan prajurit Rebellion dan merawat para sandera. Ikki melihat kekacauan di hari libur mereka kurang lebih telah berakhir, dan ketika dia mulai tenang, tubuhnya berguncang dan jatuh. Keletihan dari penggunaan Ittou Shura mengalir keluar.
"Onii-sama!"
"Ikki, kamu baik-baik saja?"
"…A-Ah, ya, aku baik-baik saja. …Kalau aku beristirahat sedikit, aku mampu berjalan."
"Kalau begitu kamu harus duduk sebentar, kan?"
Ketika Arisuin meletakkan Ikki di bangku food court, petugas kepolisian yang bertugas memanggil dan menuju mereka berempat.
"Hey! Kalian siswa ksatria yang menyelesaikan masalah, bukan? Kalian mau datang ke kantor polisi untuk membuat laporan sekarang?"
"Wah wah, sekarang bukan waktu yang tepat, bukan? Kita mau Ikki beristirahat kalau bisa."
Arisuin mengalihkan pandangan menuju Kirihara yang dikelilingi para perempuan, tetapi―
"Apa kamu mau memohon untuk mengurus investigasi yang merepotkan setelah aku menyelesaikan semuanya untuk kalian?"
―kelihatannya Kirihara tidak mau menolong mereka lebih jauh. Memberikan penolakan yang tidak terbantahkan, dia mulai berbicara dengan pengikut perempuannya tentang pergi bersantai.
"Tidak, Alice. Tidak apa-apa. …Kalau aku beristirahat di mobil patroli, aku pikir aku akan sedikit membaik."
"Ikki, kamu tidak terlalu memaksakan dirimu?"
"Aku baik-baik saja. Tidak ada yang terluka…."
Ikki berdiri, berpura-pura kuat meskipun ekspresinya benar-benar kelelahan. Setelah beberapa saat, dia menuju ke arah Kirihara, dan menunduk sedikit.
"Terima kasih, Kirihara-kun. Kamu benar-benar menyelamatkan kami hari ini."
"Aku tidak perlu terima kasih. Orang kuat harus menolong yang lemah."
Stella dan Shizuku lagi-lagi membuat muka berbahaya mendengar kata-kata Kirihara, tetapi membiarkan Ikki beristirahat lebih penting bagi mereka sekarang dari pada marah-marah kepada Kirihara, jadi Stella memegang pundak Ikki dan mencoba menolongnya ke mobil patroli.
"Tetapi Kurogane-kun… apa kamu masih mencoba menjadi ksatria dengan kekuatan yang menyedihkan itu?"
Stella tidak bisa mengabaikan hinaan Kirihara kali ini.
"Kau… berani sekali kau!"
"Stella, tidak apa-apa."
"Apanya tidak apa-apa! Aku tidak akan diam saja setelah hinaan yang seenaknya!"
Menyingkirkan usaha Ikki untuk menahan kemarahannya, Stella mengangkat pundak Ikki dan menunjukkan jarinya kepada Kirihara.
"Kamu bisa mengatakan apa yang kamu mau, tetapi Ikki jauh lebih kuat dari pada seseorang seperti dirimu! Aku sudah melihat kekuatannya sendiri! Kau itu 'tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan' Ikki, tahu!"
Kata-kata menusuk yang dilontarkan Stella hanya pemikiran penuh harapan. Stella tidak tahu kekuatan Kirihara, tidak tahu jarak yang tanpa harapan di antara Ikki dan laki-laki itu.
"…Haha, ahahahahaha!"
"A-Apanya yang lucu!?"
"Semuanya! Bagaimana aku bisa menahan tawa? Mengatakan Ksatria Gagal di sana lebih kuat dari diriku… hahaha! Dia, pengecut yang pernah kabur karena dia terlalu takut untuk melawanku? Luar biasa!"
"Eh…?"
Ikki kabur dari pertandingan? Stella mengalihkan pandangannya karena terkejut dan tidak percaya, tetapi… Ikki tidak menyangkalnya. Dia tetap diam, memandang Kirihara, dan Stella tidak bisa membaca responnya. Tetapi Stella tahu hal seperti itu tidak mungkin, jadi sekali lagi dia memandang Kirihara.
"Bohong! Tidak mungkin itu benar!"
"Hahaha, karena kamu percaya dia lebih kuat."
"Tepat! Ikki menang melawanku, jadi dia bukan ksatria biasa!"
"Oh? Kalau begitu Vermillion-kun, bagaimana kalau kita taruhan?"
"…Taruhan, kau bilang?"
Kirihara mengalihkan pandangannya dari Stella menuju Ikki.
"Taruhan untuk mencari tahu apakah kamu benar atau salah. Sebenarnya cara untuk mencari tahu hal itu sudah disiapkan. Kurogane-kun, aku menduga datapad-mu mati? Nyalakan dan lihat."
Ikki dengan segera menarik keluar datapad siswa, dan pada saat datapad-nya menyala, sebuah bunyi pesan berbunyi. Pengirimnya adalah… komite eksekutif babak penyisihan! Dan isinya―

Lawan tanding untuk pertarungan pertama Ikki Kurogane-sama sudah ditentukan: Shizuya Kirihara-sama dari kelas 2-3.

"Tepat sekali, lawan pada pertandingan pertamamu adalah aku, perwakilan Sword-Art tahun lalu. Aku, Shizuya Kirihara, yang dipanggil 'Hunter'. Pertandingan kita sudah ditentukan, jadi kalau aku kalah aku akan menarik kembali semua yang aku katakan hari ini, dan meminta maaf seperti yang diminta Vermillion-kun. Tetapi kalau aku menang… aku mau dia sebagai salah satu pacarku."
Tentu saja, Ikki mengeluarkan suara untuk protes.
"Kirihara-kun! Sesuatu yang sekonyol itu―"
"Baiklah. Aku terima syarat itu."
"Ap―!?"
Stella dengan mudah menerimanya, membuat Ikki kesulitan.
"Hentikan, Stella, ini tidak ada artinya! Aku tidak perlu permintaan maaf Kirihara-kun!"
"Walaupun kamu tidak membutuhkannya, aku perlu. Aku akan kehilangan posisi kalau ksatria yang mengalahkanku dikatakan lemah."
Ikki tidak menyerah meyakinkannya, dan begitu juga Stella. Mereka berdua tidak mau mengalah, sehingga sayangnya taruhan Kirihara terjadi.
"Berarti negosiasi selesai, kan? Heh, itu pertarungan membosankan di mana aku akan menang tentu saja, tetapi mungkin sekarang sedikit lebih layak dijalani? Mari berjumpa di arena berikutnya, Kurogane-kun. Aku pikir tidak perlu mengatakan ini, tetapi kalau kamu berdiri di hadapanku dengan kekuatan selemah itu… yah, kamu sebaiknya bersiap-siap. Babak penyisihan adalah pertarungan sungguhan, tidak seperti pertarungan pura-pura. Berjuanglah kalau kamu tidak mau terbunuh. Ha ha ha!"
Tertawa keras, Kirihara pergi dengan para perempuan. Tidak ada di antara Arisuin, Shizuku, atau Stella yang mempunyai pandangan positif terhadap Kirihara setelah pertunjukan kesombongannya.
"Hmm. Mukanya lumayan, tetapi kepribadiannya yang menyimpang itu sama sekali tidak menyenangkan."
"…Perasaan yang tidak mengenakan."
"Ha, tidak peduli apa pun yang dia katakan, kamu menang melawanku, jadi kamu bisa dengan mudah mengalahkan orang itu. Bukan kah kamu pikir demikian?"
Stella sangat berharap Ikki menyetujuinya. Tetapi―
"Benarkah? Bagiku, dia lawan yang paling buruk."
"Ikki…?"
―jawaban yang dia harapkan tidak datang. Tidak seperti Stella, Ikki tahu kehebatan Noble Art milik Kirihara, jadi dia tidak bisa membuat janji yang pasti. Pertarungan ini… Ikki memiliki firasat akan menjadi luar biasa sulit.

Dan dengan demikian babak penyisihan Seven Stars Sword-Art Festival dimulai. Pertandingan pertama Stella, Shizuku, dan Arisuiin di awal minggu, pada hari senin. Pertandingan pertama Ikki dengan Kirihara besoknya, hari Selasa, dan pertandingan itu akan menjadi pertarungan resmi pertama Ikki. Pertandingan itu akan berbeda dengan pertandingan pura-pura sebelumnya, pertarungan sebenarnya dalam arti sebenarnya. Pertandingan pertama semakin dekat di depan mata.