JILID 1 BAB 3 BAGIAN 2
REBELLION
Bagian Dua
Pada pagi hari yang ditentukan untuk menonton dengan Shizuku, Ikki Kurogane dan Stella Vermillion berdiri menunggu di gerbang utama sekolah. Mereka tidak mengenakan seragam mereka yang biasanya; Ikki memakai baju yang terlihat nyaman dan jeans, sementara Stella memakai cardigan musim semi, menutupi blus putih dengan potongan elegan.
"Mereka telat, Ikki. Apa yang mereka lakukan?"
"Kita bisa pergi bersama kalau kita satu asrama, tetapi…."
Ikki dan Stella tinggal di asrama siswa nomor satu, sementara Shizuku di asrama nomor dua di sisi lain kampus, dengan gedung utama sekolah di antara mereka. Itu sebabnya mereka bertemu dekat gerbang, tetapi waktu pertemuan mereka sudah lama berlalu dan Shizuku masih belum terlihat.
"Yah, aku pikir mereka akan segera tiba. Tetapi aku tidak tahu Stella tertarik dengan film.."
Ketika Shizuku mengajaknya, Stella segera lompat berteriak "Aku ikut juga! Aku jelas mau ikut! Aku akan pergi walaupun kamu melarang!" dengan semangat yang mengejutkan.
"Terlalu berbahaya membiarkanmu sendiri dengan Shizuku di tempat gelap sempit."
"Eh? Mengapa berbahaya?"
"Dan bagaimana mungkin kamu tidak menyadari bahaya yang datang! Apa kamu lupa apa yang terjadi di hari pertama?"
"Ah―"
Tentu tidak mungkin Ikki bisa melupakannya. Sebenarnya, itu ciuman pertama Ikki.
"Kalau itu yang kamu cemaskan, bukankah Shizuku minta maaf besoknya? Dia bilang dia dipenuhi emosi setelah bertemu denganku setelah empat tahun, dan dia menyadari itu. Lagipula, aku hanya kakaknya jadi aku tidak akan dimakan hidup-hidup lagi seperti itu.."
"…Kalau kamu tidak mau dimakan olehnya jangan terlalu dekat dengannya…."
"Hah? Kau bilang apa tadi?"
"Aku bilang kamu sis-con."
"A-Aku bukan sis-con! Bukan, Shizuku adikku yang berharga dan aku sangat menyayanginya, tetapi harus berapa kali aku bilang dia hanya adikku? Berhubungan darah! Aku tentu tidak akan melihat dia sebagai wanita hanya karena kita berpisah selamat empat tahun!"
"Benarkah? Kamu tidak akan tergoda lagi?"
"Iya!"
Tidak mungkin dia tergoda setelah melihat adiknya. Merepotkan sekali menyangkal sesuatu yang begitu jelas, tetapi sementara Ikki memikirkan bagaimana sedikitnya Stella mempercayainya , orang yang mereka tunggu tiba.
"Maaf membuatmu menunggu, Onii-sama."
"Ah, Shizu―"
"Kamu telat. Apa yang kamu…."
Ikki dan Stella mengalihkan pandangan untuk membalas, dan muka mereka membeku melihat Shizuku minta maaf dengan kepala tertunduk.
"Aku mohon maaf, aku memakan waktu terlalu lama untuk memilih apa yang harus aku pakai."
Untuk beberapa alasan Shizuku bahkan terlihat lebih cantik dari biasanya. Dia memakai setelan Gothic Lolita[1] yang memaksimalkan rambut perak dan posturnya yang kecil, benar-benar meningkatkan pesona gadis yang dari awal terlihat seperti boneka porselen. Dia terlihat jauh lebih menarik dengan baju itu dari pada seragam sekolahnya.
Tetap, Shizuku pernah menggunakan pakaian ini ketika masih anak-anak, dan Ikki sudah terbiasa dengan ini, jadi seharusnya dia tidak merasakan sesuatu yang spesial dengan pakaian seperti itu. Tetapi sihir yang digunakan Shizuku tidak membiarkan itu.
…Ca-Cantik.
Shizuku berdiri di hadapannya di bawah sinar matahari, dan pemandangan di sekitarnya terlihat redup. Sihir hitam macam apa yang dia gunakan untuk menangkap perhatiannya seperti ini? Ikki terdiam dan bagian belakang lidahnya kering… tetapi kalau dilihat dengan teliti, dia segera menyadari apa sumber dari sihir ini: make up. Matanya diwarnai dengan eye-shadow tipis, dan samar-samar ada warna merah di bibirnya. Alisnya terbentuk dengan sempurna, dan setiap helai dari rambut peraknya menari seiring dengan hembusan angin dan memancarkan aura perak, seperti Shizuku sendiri bersinar. Semua perubahan ini meningkatkan penampilannya tanpa menghilangkan pesonanya―bukan, mereka meningkatkan meningkatkannya beberapa kali lipat, membuat Shizuku tidak terlihat seperti adiknya, bukan seperti anak kecil, tetapi sebagai wanita yang sangat menarik.
Stella berteriak melihat ini.
"A-Apa ini!? Ini curang! Penampilan ini, bukan pekerjaan seorang amatir! Apa kamu memanggil tukang rias!?"
"Aku bukan seorang tuan putri jadi aku tidak akan berbuat curang, dan aku tidak kenal tukang rias seorangpun. Teman sekamarku lah yang membantuku."
"Teman sekamar?"
Ikki mengerjap.
"Ah, apa itu Arisuin-san yang ikut bersama kita hari ini?"
Mereka sudah tahu nama itu dari pesan Shizuku. Menurut Shizuku, Arisuin adalah tipe "onee-san yang dewasa"[2].
"Ya, Alice seharusnya bentar lagi tiba di sini."
Dan ketika Shizuku mengatakan itu, Arisuin muncul di belakangnya.
"Ya ampun, kamu pergi terlalu cepat, Shizuku. Kalau kamu jatuh, make up-nya akan rusak, tahu?"
Tetapi―
"Eh?"
Muka Stella dan Ikki lagi-lagi kaku, karena dilihat dari mana pun, orang yang mendandani Shizuku secara profesional adalah… seorang laki-laki.
- Jump up↑ Gothic Lolita: Sebuah bagian budaya fashion wanita Jepang dengan gaun bergaya Victorian. Bagian “Gothic” dari fashion Lolita menekankan warna gelap dalam berpakaian dan berdandan.
- Jump up↑ Onee-san: "Kakak Perempuan". Dalam konteks ini, kata ini menunjukkan kepribadian yang berdasar gadis muda yang diidolakan, yang dipuji mewujudkan unsur dari gadis jepang tradisional, seperti sikap yang lembut. Ini tidak diterjemahkan karena “Onee-san yang lebih tua.” Kakak sendiri sudah jelas lebih tua.
0 Comments
Posting Komentar