RAKUDAI KISHI NO EIYUU-TAN

JILID 1 BAB 2 BAGIAN 3
PENGUNJUNG DARI RUMAH LAMA

"Sensei bilang kita pulang hari ini."
Jam wali kelas pertama tahun ini berakhir dengan menyampaikan pesan itu.
Aku rasa aku akan mencari Shizuku? Lagipula aku tidak bisa berada di sini lama-lama.
Dia sudah merasakan pandangan bingung sejak kelas dimulai, dari orang yang bingung bagaimana berhubungan dengannya. Oreki sudah ambruk sebelum murid-murid dapat memberi perkenalan, tetapi tidak diragukan mereka sudah tahu dia tidak naik kelas.
Mungkin aku bersikap terlalu terbuka lebih dari seharusnya.
Memikirkan perasaan teman-teman sekelasnya, Ikki berbalik untuk pergi, tetapi―
"Senpai[1] !"
"Whoa!"
―salah satu teman perempuan di kelasnya menangkapnya. Hal itu segera mendapat perhatian Stella.
"Eh―!? Tu-Tunggu sebentar! Ada apa ini, Ikki!"
"Itu yang aku mau tahu! H-Hey, apa yang tiba-tiba kamu lakukan?"
"Ah, ketika aku sadar aku akhirnya bisa berbicara dengan Senpai, aku terlalu semangat dan… ah maaf."
Gadis berambut merah muda cerah yang meminta maaf padanya adalah gadis yang tadi setuju untuk membersihkan darah. Menjilat bibirnya dengan manis, dia melepaskan dirinya dari Ikki.
"Aku Kagami Kusakabe. Aku adalah peeeeeeenggemar besar dirimu~!"
"Penggemar?"
Dunia ini sangat menghargai Blazer, dan ksatria-sihir selalu menjadi pusat perhatian. Termasuk murid ksatria, dan bahkan ada yang seperti Stella yang menarik perhatian media. Sebagai tambahan, Seven Stars Sword-Art Festival, pertarungan tertinggi bagi murid, disiarkan ke seluruh negri lewat internet. Tidak jarang bagi murid yang mendaftar di akademi setelah menjadi penggemar salah satu selebriti ini.
Tetapi… itu tidak ada hubungannya dengan Ikki, jadi dengan bingung dia memiringkan kepalanya setelah mendengar ini.
"Aku pikir aku tidak melakukan apapun hingga pantas mempunyai penggemar. Mungkin kamu salah orang?"
"Oh tolong, Senpai! Mencoba berpura-pura bodoh, kamu ini~. Aku membicarakan ini, tahu?"
Ikki bukan mencoba berpura-pura bodoh, tetapi ketika dia melihat datapad yang ditunjukkan Kagami, dia tersedak. Stella, yang juga melihat layarnya, berteriak terkejut.
"Hey, bukankah itu duel kita!?"
"Apakah Senpai dan Stella-chan benaran tidak tahu? Tidak ada di antara kalian yang mengecek Internet?"
"Yah, aku tidak pandai dengan mesin dan sejenisnya."
"Aku tidak mengikuti itu. Lagi pula aku tidak mempunyai komputer."
"Hah, oke. Ini di-upload di website pembagi video tak lama setelah kalian menyelesaikan duel kalian. Ini menyebabkan kegemparan. Semuanya tahu tentang ini, bukan?"
Semua orang di kelas yang mendengarkan pembicaraan mereka mengangguk.
"Yap, aku melihat video itu."
"Dan banyak artikel bermunculan. Bukankah kebanyakan orang mengetahui ini?"
"Aku lihat juga. Aku mau bertanya mengenai banyak hal, tetapi kamu setahun lebih tua, jadi sulit untuk membuka pembicaraan. Hahaha…."
Jadi itu alasan sebenarnya dari pandangan yang aku rasakan sebelumnya?
"Ah… aku minta maaf mengenai itu. Tetapi kamu bisa berbicara denganku biasa aja, bagaimana pun juga kita teman sekelas."

"Benarkah!?"

Semua perempuan di kelas segera mendekatinya
"Syukurlah! Terima kasih banyak, Kurogane-san!"
"Banyak yang ingin aku katakan kepada Kurogane-san setelah melihat pertandingan itu!"
"Aku juga! Maksudku, kamu sangat keren!"
"Hmm, Kurogane-senpai. Kalau tidak keberatan, bisa ajarkan padaku ilmu pedang? Aku mau menjadi lebih kuat seperti dirimu!"
"Ah! Tidak adil! Aku mau menanyakan itu!"
Ikki memohon kepada semua murid perempuan yang matanya bersinar penuh perhatian dan hormat.
"Tu-Tunggu sebentar. Aku memang bilang boleh berbicara seperti biasa, tetapi membingungkan kalau kalian berbicara bersamaan seperti itu."
Karena ini menghabiskan waktu santainya berlatih dari pada berinteraksi dengan lawan jenis, tentu dia merasa tidak nyaman. Perempuan seumur dia tidak pernah mendekatinya seperti ini, dan kekaguman di mata mereka membuatnya semakin malu.
Kagami tertawa kecil melihat ekspresinya.
"Apakah menjadi terkenal begitu mengejutkan? Senpai, kamu benar-benar menjadi pusat perhatian sekarang. Terutama dari para perempuan, menurut dataku!"
"Eh? Me-Mengapa?"
"Maksudku, bukankah kamu, su~per kuat? Perempuan yang ini menjadi ksatria-sihir semua suka laki-laki kuat. Dan walaupun kamu sekuat itu, kamu dipanggil Ksatria Gagal. Sesuatu yang misterius membuat jantung berdetak kencang. Tetapi yang paling penting, Senpai, kamu mempunyai muka yang manis―"
"A-Aku pikir itu tidak benar."
"Dan muka memelas itu juga mendorong naluri keibuan―"
Mendengar kata-kata Kagami, perempuan di sekitarnya bersorak "Benar! Benar!" dan "Walapun dia lebih tua, dia imut!"
I-Imut? Aku tahu mukaku tidak terlalu jantan, tetapi dikatakan imut oleh perempuan yang lebih muda… sebagai laki-laki, itu memberikan perasaan yang rumit!
Yah, disukai lebih baik daripada dibenci. Ikki memikirkan itu sambil tersenyum, ketika Kagami tiba-tiba mengambil tangan kanannya.
"Ka-Kagami-san!?"
Setelah menahannya, Kagami menempelnya dan memohon dengan mata berkaca-kaca.
"Jadi, Senpai. Aku punya permohonan yang besar untuk senior yang sangat populer. Tidakkah kamu mau mendengarkan permintaan dari juniormu yang lucu~?"
"A-Apa itu? Kalau aku bisa menolong… maka akan aku coba…?"
"Yay~ Terima kasih banyak! Sebenarnya, aku berpikir untuk membuat klub jurnalistik, Koran Dinding SMA Hagun, dan aku mau menempatkan semua tentangmu di terbitan pertama! Judulnya oh ya, bagaimana kalauSerangan Mendadak! Bintang Terkenal Dikalahkan!, atau semacam itu?"
Dia mau menulis cerita yang tidak baik bahkan ketika Stella berdiri di sini? Ikki berkeringat dan melihat ke sampingnya.
"Oo~h. Bukankah bagus? Menjadi seterkenal itu. Cerita itu, mengapa tidak membantunya? Senpai."
Stella memasang wajah yang sangat masam, tentu dia tidak mungkin senang kekalahnnya menjadi artikel berita. Ikki tidak berani menerimanya setelah melihat muka Stella.
"Maaf sekali, tetapi aku tidak terbiasa dengan hal semacam itu."
Tetapi Kagami tidak mundur sedikitpun, dan memegang lengan Ikki lebih kuat.
"Tidak apa-apa! Aku akan membimbingmu dengan lembut~"
*Nyuu* Dia menekan lengan Ikki ke dadanya, dan perasaan lembut segera memasuki tubuhnya.

"Eh… hmm… Kusakabe-san."
"Tolong jangan memperlakukan aku seperti orang asing. Kagami saja cukup. Bukankah hubungan kita seperti itu~?"
Hubungan macam apa yang tiba-tiba kita punya? Bukankah kita baru saja bertemu?
"Kagami-san, hmm, lepaskan sedikit. Kena."
"Oh benarkah? Kena? Kena apa?"
Apakah Kagami tidak menyadarinya? Dia berkedip, tetapi setelah menyadari lengan Ikki di dadanya dia memahami situasinya dan menunjukkan pikirannya yang paling dalam dengan senyuman yang sangat lebar.
"Tidak mungkin, aku tidak akan melepaskanmu sampai kamu setuju untuk diwawancara~"
Dia menekan dirinya ke Ikki lebih keras.
"Waaah!"
"Ceritakan padaku… semua… tentangmu…"
Suara yang manis menggumam, hembusan napas menyapu telinganya―semua ini umpan untuk Ikki, dan dia mengetahuinya.
…Ma-Manis!
Tetapi Ikki tetap laki-laki. Bagaimana mungkin dia bisa tetap tenang melihat gadis muda cantik mendekatinya dengan agresif? Meskipun dia tahu bahwa Kagami menjebaknya, daya tarik Kagami yang berani mengalahkannya.
Kesabara Stella akhirnya habis setelah melihat Ikki seperti itu.
"Hey Ikki―!"
Mengapa dia bertingkah terpikat seperti itu!? Manusia menyedihkan! Dia berusaha memarahi Ikki seperti itu.
"Hey Senpai, kami juga mau mengobrol denganmu."
Sebelum dia bisa melakukan itu, sebuah suara lancang seperti binatang buas muncul tanpa berusaha menyembunyikan rasa permusuhannya.

-----------------------------------------------
Catatan Kaki
1. Kembali ke atas ↑    Senpai: Orang yang lebih senior di sebuah organisasi. Di sekolahan, sama seperti “senior”. Karena Ikki tidak naik kelas sekali jadi Ikki lebih tua satu tahun sehingga dipanggil Senpai.