RAKUDAI KISHI NO EIYUU-TAN
JILID 1 BAB 2 BAGIAN 2
PENGUNJUNG DARI RUMAH LAMA
Bagian 2
"Oke☆! Untuk semua murid baru, selamat datang―♥!"
*Dor!* Berdiri di podium di hadapan para murid,
seorang guru muda memberi salam pada semua murid sambil menarik sebuah konfeti
dan tersenyum lebar.
"Aku Yuri Oreki, guru yang bertanggung jawab untuk
murid kelas 1-1. Ini pertama kalinya aku menjadi wali kelas, jadi aku akan
sangat senang kalau kalian memanggil aku Yuri-chan☆ dan
memperlakukanku sebagai teman―♪"
Sekolah mereka dimulai dengan sangat ceria. Stella duduk
di sebelah Ikki seperti sudah ditentukan takdir, menggerutu karena antusiasme
Oreki yang berlebihan.
"…Dia nampak melelahkan."
"Haha, benar, tetapi dia guru yang baik."
"Kamu mengenalnya?"
"Yah, sedikit."
Ikki tersenyum dan mengalihkan perhatiannya kembali kepada
apa yang sedang disampaikan guru tersebut.
"Karena sekarang hari pertama, tidak ada pelajaran!
Tetapi aku punya sesuatu yang harus aku bagikan mengenai pertarungan pemilihan
peserta Seven Stars Sword-Art Festival. Semuanya, bisa kalian keluarkan datapad
kalian?"
Seperti yang diperintahkan, Ikki mengeluarkan terminal LCD
seukuran genggaman tangan dari saku dadanya. Datapad murid Hagun Academy adalah
alat serbaguna yang dapat digunakan sebagai tanda pengenal, dompet, telepon
seluler, akses internet, dan banyak fungsi lainnya.
"Oke, seperti yang dikatakan Ibu Direktur pada saat
upacara pembukaan, Hagun Academy menggunakan sistem penilaian atribut untuk
memilih perwakilan sampai tahun lalu, kan? tetapi mulai tahun ini, pemilihan
dengan nilai atribut sudah dihilangkan! Sistemnya diganti dengan turnamen yang
diikuti seluruh sekolah, dan enam orang akan dipilih berdasar hasil dari
pertarungan sebenarnya! Wow, kekerasan! Komite eksekutif pertarungan akan
mengirimkan pesan ke datapad kalian, jadi kalian harus datang ke tempat yang
ditentukan ketika waktu dan tempat sudah di konfrimasi, oke? Kalian dinyatakan
gugur kalau tidak datang, jadi berhati-hatilah―♥"
Stella mendadak mengangkat tangannya.
"Ngga ngga.
Kalau kamu tidak mau memanggilku Yuri-chan☆ maka aku tidak akan membalas."
"…Yu-Yuri-chan."
"Yay! Ada apa, Stella-chan?"
"Berapa banyak pertandingan yang harus diikuti dalam
pertarungan seleksi ini?"
"Aku tidak yakin, tetapi setiap murid seharusnya
mengikuti setidaknya sepuluh pertandingan. Setelah pertandingan dimulai, kalian
tentu akan mengikuti satu pertandingan setiap tiga hari, jadi siap-siaplah―♪"
Ikki merasa sedikit lega setelah mendengar itu, karena
batassan sekali sehari Ittou Shura membuat pertarungan terus menerus cukup
sulit. Tetapi walaupun aturan ini bagus untuk Ikki, bagi murid-murid yang lain
cukup merepotkan.
"Hey, jangan bercanda."
"Terlalu merepotkan~. Kalau begitu aku tidak bisa
jalan-jalan!"
"Lagipula aku tidak mau berpartisipasi di
Festival."
Suara tidak puas terdengar di seluruh kelas, tetapi tentu
tidak semua orang tertarik pada Sword-Art Festival seperti Ikki. Salah satu
sebabnya, wujud ilusi tidak digunakan di sana, membuat pertarungan berbahaya.
Beberapa orang tidak mau mengambil resiko cedera hanya untuk meningkatkan rank
mereka. Lulus dengan tenang dan mendapat kualifikasi ksatria-sihir, mencari
pekerjaan dengan gaji tinggi dan menjalankannya dengan kerajinan seperti orang
normal―banyak murid yang mencari jalan lurus seperti itu.
Salah satu murid berkataOne of those students spoke up.
"Apa ada hukuman kalau kalah atau tidak berpartisipasi?"
"Tidak~♪ Tidak ada hukuman, dan nilai kalian
tidak akan dikurangi juga, tetapi ada bonus kalau kalian menang~☆ Dan
tentu saja, kalian bisa tidak ikut, dan murid yang tidak tertarik mengikuti
Festival bisa menulis surat ke komite eksekutif mengatakan kalian tidak mau berpartisipasi.
Kalian akan segera dikeluarkan dari daftar peserta. Tetapi kalian tahu…."
Oreki melihat Ikki sesaat, dan tersenyum lembut.
"Walaupun mungkin akan sangat berat, aku masih
berpikir ini sistem luar biasa yang memberikan setiap dari kalian kesempatan
yang sama untuk memenangkan Sword-Art Festival dan menjadi Seven Stars Sword
King. Karena itu aku harap kalian semua berpartisipasi dengan semangat kalau
bisa. Aku yakin semuanya akan menghargai pengalaman itu."
Ikki mengangguk dengan syukur melihat pandangan itu. Dia
tahu Oreki, karena dia adalah penguji saat Ikki mendaftar, dan Ikki sekarang
menjadi murid Hagun karena dia mengevaluasi Ikki dengan pantas.
Sambil mengenang kejadian setahun lalu, dia mengingat
sesuatu.
Tunggu, bukankah
Oreki-sensei―
"Jadi semuanya, harap melakukan yang terbaik mulai
sekarang! MARI KITA ABUUAAABUFUUU!!!"
―mempunyai tubuh yang sangat lemah? Pada saat dia
mengingat itu, Oreki sudah memuntahkan darah ke lantai.
"Yu-Yuri-chaaaaan!?"
Teman-temannya menjerit melihat semburan merah dari mulut
guru mereka, dan Ikki loncat dari bangkunya untuk menolong Oreki.
"Ah, tidak apa-apa, dia baik-baik saja. Semuanya
harap tenang. Kalian tidak perlu terlalu khawatir. Oreki-sensei hanya sangat
kurang sehat."
"Tidak, itu mengkhawatirkan juga! Bagaimana mungkin
bisa ada darah sebanyak itu!?"
Terbatuk keras, Oreki menunjukkan senyum lemah ke muridnya
yang terkejut.
"Oh, aku baik-baik saja, seperti yang dikatakan
Kurogane-kun. Guru kalian… sudah memuntahkan satu liter darah setiap hari sejak
masih anak-anak…."
"Bagian mana yang baik-baik saja dari itu!?"
"…Yah, aku sudah hidup dengan badan ini lebih dari
dua puluh tahun. Aku akan baik-baik saja dalam satu minggu. Haha… hebat,
bukan?"
Ikki menghela napas.
"Tolong jangan bangga untuk sesuatu yang menyedihkan.
Hmm, untuk sementara aku akan membawanya ke ruang kesehatan, bagaimana kalau
kalian membersihkan kolam darah di sini?"
"Oke. Serahkan pada kami!"
Setelah melihat gadis berambut merah muda cerah, Ikki
menyandarkan Oreki di bahunya dan menuju ruang kesehatan.
Di jalan, dia bertanya pada gurunya mengenai sesuatu yang
sudah mengganggunya selama ini.
"Oreki-sensei, suasana hati Anda terlihat baik hari
ini. Apa itu untuk memberi sambutan kepada murid baru?"
*Uhuk uhuk* "…Ya, bagaimana pun juga ini hari
pertama… jadi untuk memberi selamat semuanya dan memberi semangat kepada
mereka, aku memaksakan diri."
Jadi begitu, sesuai dugaannya. Sesuatu yang akan dilakukan
gurunya yang baik ini.
"Oreki-sensei, ada hal penting yang mau aku
katakan."
"Apa itu?"
"Aku pikir Anda malah membuat mereka jengkel."
"Uh…."
Memang kasar, tetapi demi kebaikannya sendiri. Setiap
orang harus bertindak sesuai umurnya.
-----------------------------------------------
Catatan
Kaki
0 Comments
Posting Komentar