ONLY SENSE ONLINE
JILID 2 KATA PENUTUP
Untuk mereka yang baru kutemui untuk pertama kali, untuk mereka
yang kutemui setelah sekian lama, salam. Ini Aloha Zachou.
Bagi mereka yang telah mengambil buku ini, H-san yang bertugas
sebagai editor dan kepadanya aku merasa berhutang budi, editor kedua A-san, Yukisan yang menyediakan ilustrasi untuk
karya ini dan sekaligus sejumlah orang lain yang membaca karyaku yang
sebelumnya di internet, kalian mendapatkan rasa terima kasihku.
Karena ada banyak orang yang mengambil jilid 1, aku dapat
menerbitkan jilid ke-2 juga. Sekalipun ini adalah langkah kecil bagiku sebagai
seorang penulis light novel, aku dapat menjalaninya dengan baik. Karena inilah,
aku menyampaikan betapa berterima kasihnya diriku. Terima kasih banyak.
Sambil mencoba menuliskan perasaanku yang tidak jelas, ini rasanya
seperti tidak nyata. Aku menulis sebuah novel, dan para editor bertugas untuk
merapikannya lagi dan lagi sampai rampung. Setiap hari dipenuhi dengan tahap
persiapan yang terburu-buru. Dan saat semuanya siap untuk diterbitkan dan aku
tidak lagi perlu untuk melakukannya, kepalaku menjadi sama sekali kosong. Itu
adalah sebuah perasaan nyaman seperti yang seorang murid dapatkan setelah
selesai menuliskan jawaban ulangan pada saat masa ujian. Aku merasa seperti
sedang melihat karya orang lain di toko buku. Aku berharap karyaku akan menjadi
terkenal. Aku berpikir untuk berusaha yang terbaik sejak saat ini juga.
Karena aku mulai berbicara dengan sedikit kaku, aku akan
membicarakan tentang episode tertentu dari Aloha Zachou. Di jilid kedua,
protagonis kita, Yun, mendapatkan Sense 【Cooking】, tapi aku melewatkan banyak adegan
memasak. Di versi web, Yun menampilkan keahliannya. Karena aku berfokus untuk
menggambarkan makanan seperti itu, membuatku terlihat seperti seorang tukan
makan.
Mari namai episode tersebut sebagai 【Peristiwa Memakan Tuna】, bagaimana?
Teman ayahku memiliki hobi memancing dan rumah kami mendapat ikan
tuna segar yang baru saja ditangkap (walau begitu, dibandingkan dengan yang
beratnya lebih dari seratus kilogram seperti yang ada di pasar, ini adalah ikan
kecil yang panjangnya belasan sentimeter). Karena rumah kami tidak berada dekat
dengan laut, kami akan diberikan ikan laut berharga tersebut dalam sebuah kotak
pendingin. Ibuku mengirisnya, kemudian diriku yang masih muda dan kakakku akan
melahapnya. Sekarang kalau kupikir-pikir, itu benar-benar sebuah tindakan yang
sangat ekstrim.
Tuna tersebut sangat enak. Pada saat itu, aku pasti telah
mengingat seperti apa rasanya. Setelah itu, untuk dapat memakan ikan tuna yang
enak, kami pergi membeli di supermarket yang khusus untuk ikan segar di
lingkungan kami. Setelah memakannya, sepertinya aku keceplosan mengatakan
sesuatu yang konyol.
——Ini bukan ikan tuna!
Tidak, itu adalah ikan tuna. Akan tetapi, seorang anak kecil
seharusnya tidak mengomentari perbedaan antara ikan tuna segar dan enak dengan
ikan tuna yang berasal dari supermarket! Dan karena itulah, aku tumbuh besar
dengan selera yang berkembang. Aku merasa berterima kasih pada orang tuaku yang
memberiku makanan enak untuk dimakan. Keluargaku meledekku setiap kali mereka
mengingat peristiwa itu.
Di dalam novel, ikan tuna yang Yun hadapi pastilah rasanya enak
juga. Meskipun memiliki antusiasme luar biasa pada ikan tuna, daripada menulis
sebuah manga atau novel tentang masak-memasak, aku menulis kisah tentang VRMMO.
Aku bertanya-tanya 'kenapa'? Aku sendiri tidak tahu.
Mulai sekarang dan ke depannya juga, silakan bantu aku, Aloha
Zachou.
Bagi para pembaca yang telah memilih buku, aku berterima kasih
kembali.
Aku menantikan hari di mana aku dapat bertemu dengan semuanya
sekali lagi.
Mei 2014, Aloha
Zachou
0 Comments
Posting Komentar