Ke Dalam Pusaran Air (3)
“Itu kelihatan makin parah di malam hari.”
Cale menatap pusaran air terbesar di bawahnya dan berkomentar. Dia kemudian mulai berpikir.
‘Toonka benar-benar si berandal gila.’
Bagaimana bisa Toonka akhirnya mendapatkan Suara Angin dalam novel? Dia mengalami kecelakaan kapal dan tiba di pulau ini, lalu mulai menunjukkan minat pada pusaran air ini saat kondisinya sedikit membaik.
Gunung berapi, gletser, gurun, berandalan yang suka menantang elemen-elemen alam hanya dengan tubuhnya ini pun mau tidak mau jadi tertarik pada pusaran air laut ini.
Toonka menikmati situasi-situasi berbahaya. Tidak, dia malah terobsesi dengan situasi tersebut. Itulah sebabnya Cale memanggilnya si berandal gila.
<“Ini pertama kalinya aku di laut, tapi kelihatannya menyenangkan.” >
Toonka berkata begitu sebelum melompat ke pusaran air tersebut tanpa persiapan apa pun. Tentu saja, Cale tidak punya rencana untuk bertindak dengan cara yang sama.
Cale sudah mengemas semua yang dibutuhkannya di kantong peralatan selam.
"Apa itu ada di sini?"
Cale mengangguk mengiyakan pertanyaan Naga Hitam dan melihat sekeliling. Mungkin karena itu letaknya terpencil, tetapi seluruh desa itu gelap di malam hari.
Lautan bahkan lebih gelap. Namun, itu jauh terdengar lebih keras daripada desa dinilai dari suara pusaran airnya. Fakta bahwa suaranya akan semakin keras tidak akan menarik perhatian. Mereka hanya akan berpikir bahwa pusaran air itu jadi aneh dan melupakannya.
Cale berbalik badan dari lautan dan melihat ke arah Tebing Angin.
<Toonka menemukan sebuah gua tersembunyi di bawah Tebing Angin dan memasukinya dengan rasa ingin tahu. Dia menemukan sesuatu di ujung gua dan tertawa. "Aku tidak menyangka hal baik seperti ini akan terjadi di sini." Itu adalah sebuah pertemuan yang menentukan yang bahkan tidak pernah diduga oleh Toonka.>
Cale mengesampingkan informasi dari novel dan berbicara pada si Naga Hitam.
“Ayo mulai.”
“Baiklah, Manusia.”
Mana hitam mulai keluar dari tapak kaki depan pendek si Naga Hitam.
Ooooong.
Bom sihir itu bereaksi terhadap mana tersebut dan mulai bergetar.
Bom sihir di tangan Cale bukanlah bom sihir yang digunakan oleh organisasi rahasia di volume 1 dan 2 novel tersebut.
‘Bom sihir ini jauh lebih baik.’
Sekitar paruh kedua volume 3, para penyihir dari Kerajaan Whipper—yang terdesak nyaris binasa—mulai mengembangkan alat-alat baru untuk melawan para non-penyihir.
Salah satu alat itu mirip dengan bom sihir di tangan Cale.
Mana yang terkondensasi—yang merupakan bahan utama bom sihir—bereaksi terhadap mana pembuatnya dan terbagi menjadi beberapa bola mana yang lebih kecil sebelum meledak.
Mana itu tidak begitu kuat, tetapi rangkaian ledakannya berguna untuk membunuh lebih banyak musuh.
Cale memuji si Naga Hitam.
"Kau benar-benar luar biasa bisa menciptakan benda seperti itu."
"Ya. Aku ini naga yang hebat dan perkasa."
Mana hitam semakin banyak mengalir keluar dari kaki-kaki pendek itu dan menghilang ke dalam bom.
Ooooooong.
Cale bisa merasakan bom-bom sihir tersebut bergetar di tangannya. Cale mengincar saat bulan telah terbenam tetapi matahari belum terbit.
"Hati-hati, jangan sampai terluka."
Si Naga Hitam terbang lebih tinggi ke udara sambil memasang perisai di sekeliling Cale dan mengucapkan selamat tinggal.
Klik.
Terdengar suara kecil dari dalam bom sihir itu.
Cale melepaskan bom dari tangannya lalu mengenakan masker selam. Itu adalah alat sihir yang akan membuatnya dapat bernapas di bawah air selama 5 menit.
Beberapa saat kemudian.
Boom! Boom! Booooooom!
Bom meledak dan Cale mengeluarkan perisai peraknya sebelum langsung terjun ke bawahi.
Angin malam bertiup kencang melewati wajahnya. Begitu puluhan ledakan kecil meledak, pusaran air kehilangan kekuatannya dan tidak bisa lagi berputar dengan baik. Cale membuka sayap perisainya.
Splaaaaaash!
Perisai itu berbenturan dengan permukaan laut saat Cale menyelam. Dia mengenakan kacamata renangnya dan menuju ke dasar lautan. Berkat perisai itu, tubuh Cale dengan cepat tenggelam seperti anak panah.
Boom, boom! Ledakan demi ledakan terjadi dan membuat pusaran air semakin kehilangan kekuatannya. Gelombang kejut yang tercipta dari ledakan itu menyentuh perisai dan sayap perak Cale, tetapi Cale tetao berhasil tiba dengan selamat di dasar lautan.
Boom!
Cale menggunakan perisainya sekali lagi untuk mengatasi ledakan terakhir dengan mudahnya, sebelum mulai berjalan di dasar laut.
Pulau tengah yang kecil dan pusaran air besar di depannya.
Pusaran air itu disebabkan oleh gasing kecil yang berada di bawah batu besar.
Gasing ini terus berputar selama ratusan tahun tanpa henti.
Cale dapat melihat bongkahan batu besar di depannya. Batu itu begitu besar sehingga Cale berpikir batu itu dapat dengan mudah menghancurkan seseorang.
<Toonka menyadari bahwa pusaran air itu berasal dari bawah batu besar ini dan mencengkeram bongkahan tersebut. Itu karena batu ini lebih kecil daripada batu besar yang telah diangkatnya di Utara. Namun, dia tidak dapat mengangkat batu besar ini.>
<’Kalau begitu, kuhancurkan saja.’>
<Karena itulah Tonka menghancurkan batu besar tersebut. >
Cale melihat ke arah batu besar itu dan mulai berpikir.
‘Toonka, dasar berandal gila. Kau menghancurkan benda ini?’
Cale menggelengkan kepalanya di bawah air dan menuju ke gasing yang mirip dengan Sun Wukong yang berada di bawah batu besar.
Pada saat itu, seperti setiap kali dia memperoleh kekuatan kuno, suara pemilik sebelumnya muncul.
–Dasar bajingan!
Oh. Si Pemilik ternyata mulutnya kasar.
–Kenapa mencuri sesuatu yang diciptakan dengan mengorbankan rakyat adalah dosa? Terutama ketika aku hanya akan mengembalikannya kepada rakyat? Dasar bajingan! Mengapa bajingan seperti kalian punya kekuatan seperti itu?!
Pemilik Suara Angin adalah pencuri yang sama yang diceritakan telah mencuri sesuatu dari dewa. Dia tidak benar-benar mencuri barang milik dewa. Kenyataannya, dia hanya mencuri sesuatu dari kuil.
Dia mati lemas setelah terjebak di bawah batu besar ini. Pencuri senyap dengan kaki tercepat ini pun menemui ajalnya seperti ini.
Kekuatan super untuk mengendalikan angin ini berbeda dengan mana. Dia sendiri adalah angin. Setelah kematiannya, dia telah menjadi gasing yang terus memuntahkan pusaran air.
– Air bodoh ini! Jika cahaya temanku ada di sini, itu akan membakar semuanya!
Ekspresi Cale berubah aneh saat dia mengeluarkan benda untuk menghentikan gasing ini.
‘Cahaya? Apa mungkin…?”
-Apa kau tahu kenapa petir sangat menakutkan? Itu karena hanya perlu satu sambaran, HANYA SATU SAMBARAN!
Cale mulai memikirkan kekuatan kuno terakhir dalam daftarnya, yaitu, ‘Api Kehancuran.’ Dia harus melewati api untuk mencapainya, dan juga harus membawa banyak uang.
Sebuah pikiran tiba-tiba terlintas di benak Cale.
Perisai yang Tidak Bisa Dihancurkan: Kayu. Vitalitas Jantung: Angin. Suara Angin: Air. Api Kehancuran: Api. (TL: Elemen-elemen pembentuk kehidupan berdasarkan Sihir Timur (Wuxing): air, api, tanah, kayu, logam. Angin mungkin menggantikan logam di sini)
Cale punya firasat buruk soal ini. Dia bahkan memperdebatkan apakah dia perlu atau tidak mengambil kekuatan ini. Akan tetapi,
Beep- beep- beep-
Alarm di dalam peralatan menyelamnya menginformasikan bahwa dia hanya punya waktu tiga menit tersisa. Cale memutuskan untuk memikirkan ini nanti saja.
‘Ayo cepat-cepat mengeluarkannya.’
Dia mulai menggali dengan sekop. Dia mencoba menyingkirkan penghalang yang menahan batu besar itu dan gasingnya. Sekop ini, yang diperkuat dengan sihir, begitu tajam sehingga dasar lautnya pun mudah rontok.
‘Tidak ada alasan untuk menjadi orang idiot seperti Toonka dan menghancurkan batu besar itu.’
Dia hanya perlu menggali. Cale menyengir. Dia akhirnya bisa melihat keseluruhan gasing setelah menggali sedikit lebih lama. Cale menjangkau gasing itu dan menyambarnya dengan tangan.
Swiiiiiiiish.
Cale mundur beberapa langkah dengan gasing yang berputar di tangannya.
Booooom.
Bongkahan batu yang tadinya seimbang dengan sempurna dengan gasing itu pun miring ke satu sisi.
-Jika mencuri itu dosa, mengapa mereka mengaku tidak berdosa saat mereka berbohong kepada manusia? Dunia ini busuk! Ini adalah dunia busuk di mana mereka yang berkuasa dapat melakukan apa pun yang mereka inginkan!
‘Dunia memang selalu busuk dari dulu.’
Cale mengabaikan omelan si pencuri dan meletakkan gasing itu ke tanah.
Hanya ada satu hal yang diinginkan pemilik Suara Angin.
Kebebasan. Satu-satunya cara untuk mendapatkannya adalah dengan menghancurkan gasing itu.
Krak.
Gasing itu hancur berkeping-keping di bawah kaki Cale.
Shriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiek-
Sebuah suara tajam seperti jeritan melengking bergema di bawah air saat gasing itu hancur. Angin yang mengalir keluar dari gasing yang rusak itu mulai melingkupi Cale.
-Kau punya kekuatan pemulihan. Jangan tertangkap seperti aku. Mengerti?
‘Kekuatan pemulihan? Apa dia sedang membicarakan tentang Vitalitas Jantung?’
Cale mengerutkan wajah saat si pencuri mengucapkan kata-kata terakhirnya.
–Bebaslah.
Swooooosh.
Angin putih mengelilingi tubuh Cale dan bergerak ke atas kepalanya sebelum mulai bergerak ke bawah. Angin itu terus bergerak hingga mencapai kakinya sebelum berhenti di sana.
‘Hmm?’
Namun angin malah berkeliaran di sekitar jantungnya.
Boom. Boom. Boom.
Jantung Cale mendadak mulai berdebar liar.
‘Ugh.’
Jantung Cale berdetak sangat kencang hingga terasa sakit. Cale menepuk-nepuk jantungnya dengan tangan kanan saat gelembung udara keluar dari mulutnya yang terbuka paksa karena rasa sakit.
‘Apa yang terjadi?’
‘Ugh.’
Cale menahan erangan lainnya dan meringkuk. Pada saat itu, angin bertiup kencang, sebelum dalam sekejap bergerak turun ke kakinya dan membentuk suatu gambar di pergelangan kakinya. Cale bisa melihat gambar pusaran air di celah antara pakaian dan sepatu selamnya.
Pusaran air ini pun berwarna perak.
Setelah gambar pusaran air itu selesai, Cale akhirnya bisa merasakan debaran jantungnya mereda.
‘Apakah Vitalitas Jantung juga memperkuat Suara Angin?’
Dia penasaran, tapi tidak punya waktu untuk memikirkannya.
Beep, beep-
Alarm kembali berbunyi untuk memberitahukan bahwa tidak ada banyak waktu yang tersisa.
Namun, dia masih punya banyak waktu.
Cale mengaktifkan Suara Angin dan hembusan angin pun mulai berputar di sekitar kakinya.
Cale dengan ringan menggerakkan satu kaki ke depan.
Swiiiiiiiiiiiiiiiiiiish!
Tubuh Cale langsung membelah air. Meskipun pusaran air besar di depan pulau tengah telah hilang, pusaran air lainnya masih ada. Namun, Cale dengan mudah melewati semua itu tanpa masalah.
‘Pusaran-pusaran air lainnya akan menghilang dalam seminggu.’
Namun, Cale berencana untuk mempertahankan pusaran-pusaran air tersebut selama sekitar setahun. Pusaran air tersebut mengenali Suara Angin, simbol pemiliknya, dan memberi jalan bagi Cale.
Tujuannya adalah Tebing Angin.
Cale menyaksikan saat tebing itu semakin dekat dan kemudian menjejak tanah sebelum dia terlalu dekat. Tubuhnya pun melesat ke atas sebagai reaksi.
Swiiiiiiiiiish-
Angin laut menyambut Cale saat dia kembali ke permukaan air. Cale segera melepas masker selam dan melemparkannya.
Beep-
Alarm berbunyi tanda lima menit telah habis.
Cale melihat ke arah desa dan melihat banyak lampu yang mulai menyala.
"Aku harus bergegas.”
Hans mungkin tidak akan datang membangunkannya karena dia sudah bilang untuk tidak mengganggunya kecuali berkaitan masalah hidup dan mati, tapi lebih baik dia segera kembali.
Cale berenang ke arah Tebing Angin dan melihat batu-batu besar dan kecil di bawahnya. Batu-batu besar inilah yang menyebabkan siapa pun yang jatuh dari tebing hingga tewas akan berakhir sebagai mayat yang hancur lebur.
Cale mencari batu besar yang menyerupai kepala singa. Batu itu mudah ditemukan karena merupakan batu besar terbesar di daerah itu.
Cale pun mulai tersenyum setelah melihat gua kecil di balik batu besar itu.
‘Ketemu.’
Toonka mengalami pertemuan yang menentukan di gua ini setelah memperoleh Suara Angin. Itu adalah sesuatu yang tidak berguna bagi Toonka, tetapi itu adalah 'bahan' yang akan digunakan Cale dengan baik di masa depan.
Jika bahan ini digabungkan dengan bahan yang akan diperoleh Lock untuk Cale di masa mendatang, Ratu Rimba tidak punya pilihan selain membuat kesepakatan dengan Cale.
‘Sang Ratu harus menyelamatkan hutan.’
Cale berenang dengan hati-hati melewati batu-batu besar dan memasuki gua. Pintu masuk gua gelap karena bulan sudah terbenam, tetapi itu tidak menjadi masalah. Cale memasuki gua dan dengan cepat melompat keluar dari air.
Dia kemudian menatap langit di luar.
‘Sudah waktunya dia sampai.’
Naga Hitam segera berbicara, seolah-olah dia telah membaca pikiran Cale. Namun, Naga Hitam berbicara di dalam pikiran Cale.
[Manusia lemah, kau tidak terluka.]
Hanya ada satu alasan bagi Naga Hitam untuk berbicara di dalam kepala Cale. Cale mulai merinding. Dia perlahan menoleh ke arah dalam gua.
Naga Hitam hanya berbicara ke dalam kepala Cale ketika ada seseorang yang tidak dikenal di dekat sini.
[Ada sebuah bentuk kehidupan di dalam gua ini. Meskipun hampir mati, untungnya bukan mayat yang kau takuti.]
Pssssssss. Pssssssss.
Cale bisa mendengar sesuatu yang terseret-seret di dalam gua dan mulai mempertimbangkan pilihannya.
‘Lompat kembali ke dalam air? Atau minta si Naga mengantarku pulang sekarang?’
Psssssssss. Pssssssss. Pssss.
Namun, suara tarikan itu menjadi lebih keras dan makhluk hidup itu menampakkan diri sebelum Cale sempat mengambil keputusan. Cale melangkahkan satu kakinya kembali ke dalam air.
Makhluk hidup yang menampakkan dirinya itu mulai berbicara dengan suara gemetar.
“Ku, kumohon, tolong selamatkan aku.”
Ah. Sebuah desahan keluar dari mulut Cale. Makhluk itu memiliki berbau asin. Itu adalah aroma laut.
"Tidak mungkin."
"Ada sesuatu yang harus kulakukan. Aku, tidak boleh, ma-mati di sini!”
Makhluk yang tampak seperti manusia, dengan kaki yang penuh luka gores parah mengerikan, berjalan di belakangnya, mendekati Cale.
Ada cairan hijau pada goresan tersebut yang membuat makhluk itu terus memuntahkan darah. Ini jelas ulah duyung.
“Ku-kumohon.”
Dia adalah seorang paus..
Manusia rupawan yang dengan rambut acak-acakan merangkak ke arah Cale dengan tangannya, adalah seekor paus.
[Manusia lemah, apa kau masuk angin? Wajahmu pucat.]
Naga Hitam berbicara ke dalam pikiran Cale, tetapi Cale tidak dapat mendengarnya. Cale merasa seperti sedang menghadapi adegan yang diambil langsung dari film horor.
Seorang anggota Suku Paus yang terluka dan hampir mati telah menampakkan diri pada Cale.
FB : https://www.facebook.com/kiminovelFP
Donasi: https://trakteer.id/kiminovel
Youtube: https://www.youtube.com/c/KimiNovelYT
0 Comments
Posting Komentar