Ke Dalam Pusaran Air (1)


Amiru, yang tidak tahu apa yang sedang dipikirkan Cale, mengira ekspresi serius di wajah Cale disebabkan oleh betapa pedulinya dia. Dia kemudian lanjut berkata, “Berdasarkan pakaian dan fisiknya, dia tampaknya adalah seseorang dari Kerajaan Whipper.”

Itu jelas adalah Toonka.

Wajah Cale memucat saat Amiru terus bersuara.

Fraksi non-penyihir yang melawan para penyihir di Kerajaan Whipper diabaikan sebagai orang barbar oleh para penyihir.

Akan tetapi, tidak ada orang barbar di dunia ini.

Semua manusia memiliki otak yang sama. Hanya saja, seiring berjalannya waktu dan sejarah yang tercipta, mereka semua tumbuh dan berkembang dengan cara yang paling cocok bagi mereka.

Orang-orang yang bukan penyihir dari Kerajaan Whipper adalah orang-orang kuat yang berhasil menguasai pegunungan dan pantai Kerajaan Whipper yang keras tanpa menggunakan sihir apa pun. Mereka adalah orang-orang yang berfokus pada penguatan tubuh manusia daripada mengandalkan faktor-faktor lain, seperti sihir.

Mereka memberontak karena mereka ingin menghancurkan Kerajaan Whipper saat ini yang dibuat hanya untuk memudahkan kehidupan para penyihir  lalu mengembalikan ke bentuk aslinya.

Warga Kerajaan Whipper berada di pihak non-penyihir ini. Orang asing mungkin berpikir bahwa orang barbar mencoba mengambil alih kerajaan, tetapi mereka bukanlah orang barbar bagi rakyat Kerajaan Whipper. Mereka hanyalah orang-orang yang bebas.

Mereka menggunakan insting untuk menghancurkan logika kerajaan ini.

‘Masalahnya adalah Toonka orang yang sangat bodoh.’

Orang barbar yang cerdas? Ada beberapa yang berkata begitu, tetapi, menurut pendapat Cale, Toonka hanyalah orang yang polos dan bodoh yang kebetulan sangat kuat.

Dan orang bodoh adalah tipe orang yang paling menakutkan.

Itu karena kau tidak bisa berbicara dengan mereka.

“Tuan Muda Cale, Anda tidak perlu mencemaskan orang itu. Dia tampaknya pulih dengan sangat cepat.”

Cale tertawa setelah mendengar kata-kata Amiru.

“Aku sama sekali tidak khawatir. Malahan, aku lebih suka kalau dia terus menjalani perawatan untuk waktu yang lama.”

Cale berharap Toonka akan tetap dalam masa pemulihan sampai dia pergi. Amiru, serta para kesatria yang bersamanya di ibu kota, semua menatap Cale dengan tatapan hangat.

Cale tidak sempat memperhatikan tatapan-tatapan itu. Dia sudah cukup sakit kepala memikirkan alasan kenapa Toonka tiba di sini secepat ini.

“Nona Muda Amiru, bisakah kau menunjukkan kamar kami?”

“Tentu saja. Kekuatanmu belum pulih sepenuhnya, kan?”

“Ya. Aku masih terluka.”

“…Oh tidak, ayo cepat kalau begitu.”

Cale hanya punya satu pikiran di kepalanya saat Amiru mulai berjalan cepat dengan ekspresi serius di wajahnya sebelum kembali melambat menyamai kecepatan Cale.

‘Billos mungkin adalah seorang Flynn dan sangat berbakat, tetapi bagaimana dia bisa begitu yakin tentang Perang Sipil? Bagaimana dia bisa mengetahuinya begitu cepat?’

Cale mengetahui kemampuan Billos karena telah membaca novel tersebut. Namun, Billos masih dikucilkan sebagai anak haram saat ini. Pasti ada batas dalam pengumpulan informasinya.

Fakta bahwa Billos mengetahuinya membuat satu hal menjadi mungkin.

‘Perang Sipil pasti terjadi lebih awal daripada yang ada di dalam novel.’

Jika Cale memikirkannya seperti itu, semuanya jadi masuk akal. Namun, apa yang menyebabkan terjadinya Perang Sipil? Meski begitu, Cale tidak berpikir panjang tentang pertanyaan ini.

Fakta bahwa Toonka terdampar berarti kapalnya hancur oleh serangan para penyihir dan dia kembali dari Utara setelah mendapatkan kekuatan.

Itu berarti, meskipun dipercepat, ceritanya sendiri tidak berubah.

Kekuatan yang membuat para penyihir ketakutan. Puncak potensi manusia dalam hal kekuatan fisik. Toonka bertahan hidup di lautan, gunung, gurun, hutan, gunung berapi, dan gletser hanya dengan kekuatan fisiknya saja.

Toonka bertahan hidup di alam dan unsur-unsurnya yang paling keras. Tidak mungkin penyihir, yang menggunakan mana, kekuatan yang diambil dari alam, dapat mengalahkan orang seperti itu.

‘Mungkin seekor naga dapat membunuhnya.

Seekor naga mungkin masih bisa membunuh Toonka dengan sekali serang.

Cale mengatakan bahwa dia perlu segera beristirahat setelah tiba di tempat huniannya dan menyuruh semua orang keluar dari kamarnya sebelum menatap langit-langit dan memanggil.

“Hei.”

“Ada apa, Manusia?”

Si Naga Hitam menampakkan dirinya. Cale berkata serius pada naga itu.

"Tinggallah di sisiku tanpa pergi ke mana pun untuk sementara waktu.”

Cale menyadari sesuatu melalui situasi dengan Choi Han dan Naga Hitam. Kalau dia mencoba menghindari Toonka, dia malah akan berakhir dengan beban yang lebih berat. Dia perlu mempersiapkan diri untuk momen itu.

"Aku akan melakukan apa pun yang aku mau.”

Naga Hitam mendengus dan berbalik badan dari Cale.  Namun, cara sayap naga itu mengepak membuat Cale tahu bahwa si Naga Hitam akan mendengarkannya. Dia mengatakan satu hal, tapi tubuhnya mengatakan sebaliknya.

Cale merasa jauh lebih baik setelah mengutarakannya pada Naga Hitam. Dia kemudian melihat ke sekeliling kamarnya.  Ini adalah hunian yang dibangun oleh kepala keluarga Ubarr beberapa waktu lalu di desa kecil ini.

‘Ini tidak cocok dengan desa lainnya.’

Kamar mewah ini tidak sesuai dengan desa tempat mereka berada. Itu berarti, ibu Amiru, kepala wilayah Ubarr, sudah berencana untuk mengembangkan kawasan ini ketika dia memulai pembangunan hunian ini.

 Visi itu akhirnya menjadi kenyataan 10 tahun kemudian.

‘Mungkin butuh waktu beberapa lama untuk mengikutsertakan keluarga Gilbert dan mendapatkan perlindungan dari keluarga Wheelsman.’

Cale dijadwalkan bertemu dengan ibu Amiru sebelum meninggalkan wilayah Ubarr. Dia akan datang dari kota bersama anggota keluarga kediaman utama Ubarr di sekitar waktu itu.

Cale merenungkan pertemuan itu sebentar sebelum berpindah untuk berdiri di depan jendela. Dia bisa melihat seluruh desa melalui jendela besarnya, serta Tebing Angin.

 Tebing Angin.

Selama ratusan tahun, perairan di depan tebing tersebut dirusak oleh pusaran air sehingga membuat sakit kepala para warga Ubarr yang mencoba menuju ke laut.

Namun ada alasan mengapa keluarga Amiru masih menganggap penting kawasan ini.

Ada dua desa lain yang berada di tepi laut, namun desa ini berada di tengah ketiganya. Garis pantai yang berbentuk bulan sabit memiliki desa ini di tengah-tengahnya dengan dua tebing di kedua sisinya, menjadikan tempat ini satu-satunya desa yang memudahkan perahu untuk berlayar.

Selain itu, pulau-pulau dengan beragam ukuran juga terlihat dari desa, menjadikannya pemandangan yang indah. Ini akan menjadi lokasi yang bagus untuk pangkalan militer.

Cale dijadwalkan pergi ke pulau terkecil besok pagi. ‘Suara Angin’ yang merupakan sumber dari semua pusaran air ini terletak tepat di sebelah pulau itu.

Toonka pernah mengatakan hal berikut tentang Suara Angin di novel.

 < “Itu adalah kekuatan yang tenang tapi kacau.”  >

Tepat seperti itulah yang Cale cari.

Sebuah kekuatan yang memampukan dia untuk melarikan diri dengan cepat dan diam-diam sambil menyebabkan kekacauan bagi yang orang-orang yang kuat. Cale mulai sedikit tersenyum penuh antisipasi tentang besok pagi.

Seringai itu pun dengan segera berubah menjadi senyum lebar penuh kepuasan.

“Tuan Muda! Paman Beacrox membuat makanan laut ini khusus untuk Anda!”

“Paman sangat senang dengan laut!”

 "Benar!  Cale-nim, silakan makan yang banyak!”

Cale memandang kesepuluh anak serigala yang membawakan makanan ke kamarnya dengan puas.

Dia telah memberi tahu yang lainnya bahwa mereka semua ini adalah sepupu Lock dan tinggal di desa yang sama ketika keluarga mereka dibunuh oleh bandit.

Senyuman Cale menjadi semakin lebar. Itu bukan karena dia menyukai kesepuluh anak ini. Mata Cale terfokus pada Beacrox, yang membawakan nampan-nampan makanan di belakang anak-anak itu.

Putra Ron, seorang koki, dan ahli penyiksaan. Dia adalah Beacrox. Pria ini biasanya mengenakan pakaian tanpa kerutan atau setitik pun debu.

Saat ini pun sama saja.  Namun, ada kantung mata yang parah di wajahnya.

“Silakan makan, Tuan Muda Cale.”

“Bagus, terima kasih. Adalah keputusan yang tepat membuat kalian semua membantu Beacrox di dapur.”

Cale berterima kasih kepada Maes—anak berusia dua belas tahun yang merupakan anak tertua dari kesepuluh anak serigala ini—sebelum mengambil garpunya.


-'Tuan Muda, kami ingin bekerja. Lock-hyung memberitahu kami bahwa kami tidak boleh merepotkan Anda.”


Bocah-bocah serigala ini , dengan Maes sebagai pemimpinnya, menyerbu ke keretanya selama perjalanan mereka dan memintaa untuk dipekerjakan. Saat itulah Cale menyuruh mereka mulai membantu Beacrox.


-‘Mm, kami pikir akan lebih baik jika kami berlatih dengan para kesatria, tetapi kami akan tetap berusaha sebaik mungkin.’


Maes yang berusia 12 tahun itu percaya diri dan tenang, tidak seperti Lock. Dia juga sangat menyadari kekuatan Suku Serigala. Bahkan itulah sebabnya Calelebih bersikeras soal mereka membandu Beacrox di dapur.


-‘Kalian masih anak-anak. Masih terlalu dini melakukan sesuatu yang berbahaya seperti berlatih dengan para kesatria. Bantu Beacrox dengan urusan dapur.’

‘Anda benar-benar seperti yang dikatakan Lock-hyung. Ya, kami akan melakukan yang terbaik.’

Anak-anak yang mengatakan bahwa mereka akan bekerja keras benar-benar melakukannya seperti itu. Mungkin karena itulah, Cale tidak dapat menahan senyumnya terhadap Beacrox, yang tampak semakin lelah setiap hari. Beacrox hanya berdiri di sana sementara anak-anak serigala menyiapkan meja dan kemudian pergi.

“Paman, kau tidak ikut?”

Anak-anak serigala itu cerdas dan polos. Mereka memanggil Beacrox sebagai paman dan memperlakukannya seperti keluarga.

“…Aku ikut.”

Anak-anak keluar terlebih dahulu setelah mendengar balasannya. Mereka semua berpakaian bersih dan rambutnya tersisir rapi, seolah-olah mereka belum pernah tinggal di desa terpencil sebelumnya.

Itu tidak dapat dihindari mengingat gaya Beacrox.

‘Kalau dipikir-pikir lagi, dia bisa menjadi seorang pengasuh anak yang sangat bagus.’

Cale menghindari tatapan Beacrox, berpikir bahwa Beacrox akan menyerang dengan pisau masaknya jika dia tahu apa yang sedang dipikirkan Cale. Beacrox saat ini hidup sebagai koki yang bersih dan terhormat. Dia tidak bisa bersikap dingin terhadap anak-anak serigala itu.

Yang bisa dia lakukan hanyalah sesekali melotot ke arah Cale.

Cale mengambil garpu dan pisau lalu berbicara kepada Beacrox yang hendak pergi.

“Terima kasih sudah selalu memberiku makanan lezat.”

“…Ya, Tuan.”

Klick.

Beacrox meninggalkan ruangan dan menutup pintu di belakangnya. Cale menatap pintu dan mulai berbicara sendiri.

“Aku tidak tahu mengapa dia mencoba melakukan pekerjaan ayahnya sementara dia pergi.”

Tidak ada alasan bagi Beacrox untuk membawakan makanan padanya. Namun, Beacrox perlahan-lahan mengerjakan pekerjaan Ron setiap ada kesempatan. Sayangnya, hal ini mencegah Cale untuk menikmati waktu yang tersisa dari kepergian Ron.

Anak-anak serigala atau Beacrox selalu muncul untuk menggantikan Ron.

Cale melihat ke sudut ruangan sebelah dan melanjutkan, “Ayo makan.”

Teman-teman makan Cale—On, Hong, dan Naga Hitam—bergegas ke meja dan mulai bersantap. Cale memandangi matahari terbenam di atas lautan sambil menikmati makan malamnya dengan santai.


Keesokan harinya.

“Hai.”

“Senang bertemu dengan Anda, Tuan Muda.”

Cale bertegur sapa dengan seorang lelaki tua.

Lelaki tua ini adalah seorang nelayan yang telah menjelajahi lautan Ubarr dan berjuang melawan pusaran air selama puluhan tahun. Lelaki tua tersebut, yang dikenal sebagai veteran terhebat di lautan Ubarr di desa tepi laut kecil ini, memiliki warna kulit yang sangat kecokelatan, menggambarkan betapa banyak waktu yang dihabiskannya di laut.

“Percayalah pada saya. Saya akan membawa Anda ke pulau tengah dengan selamat.”

Amiru, yang berada di sebelah Cale, mengangguk dan menambahkan, “Benar. Dia orang yang hebat, jadi kau akan bisa pergi ke mana saja di laut Ubarr asalkan dia bersamamu. Maaf, aku tidak bisa ikut pergi padahal aku seharusnya mengajakmu berkeliling. Ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan.”

“Tidak apa-apa. Sudah cukup kau mengenalkanku pada seorang nelayan yang ahli.”

Akan jadi kalau jika Amiru ikut dengannya. Cale sudah menentukan orang-orang yang akan pergi bersamanya hari ini. Nelayan itu pun bertanya.

“Hanya kalian bertiga?”

“Ya. Ayo kita pergi.”

"Baik, Tuan. Silakan naik."

Cale naik ke perahu kecil tapi kokoh itu. Wakil Kapten naik di belakangnya. Karena Wakil Kapten ikut, Cale jadi tidak perlu membawa ksatria lain bersamanya. Namun, seharusnya itu tidak akan menjadi masalah, karena pulau-pulau tersebut tidak berpenghuni.

“Hati-hati di jalan, Tuan Muda.”

“Tentu.”

Deputi butler, Hans, menggendong On dan Hong di tangannya sambil mengawasi kepergian Cale. Si anak-anak kucing, On dan Hong, berlarian berusaha menjauh dari Hans yang semakin dekat ke air. Meskipun mereka menyukai bau laut, On dan Hong tidak suka air.

[Aku akan terbang.]

Tentu saja, Naga Hitam berencana mengikuti mereka sambil tetap tidak terlihat. Cale bercanda dengan orang terakhir yang naik ke perahu.

“Beacrox, kelihatannya jaring-jaring di dekat pulau biasanya menangkap banyak makanan laut langka. Akan sangat bagus memperluas seleramu.”

“…Terima kasih banyak, Tuan Muda Cale.”

Beacrox, yang akhirnya ikut dengan mereka atas perintah Cale, naik ke perahu dengan ekspresi kaku. Cale pun menyuruh si nelayan begitu semua orang sudah naik ke atas kapal.

“Ayo berangkat.”

“Ya, Tuan.”

Si Nelayan, kapten dari perahu kecil ini, mulai mendayung bersama putranya. Di lautan yang dipenuhi pusaran air ini, baik bagi kapal besar maupun sihir percepatan bukanlah hal yang penting.

Lebih aman jika bersama nelayan yang berpengalaman dan mengandalkan pengalaman mendayung mereka selama bertahun-tahun.

“Perahu itu mungkin akan bergoyang cukup kuat, jadi tolong berpeganganlah erat-erat.”

Pak tua itu dengan santai memberitahu saat perahu itu berangkat. Cale pun mengumpat segera setelah mereka pergi.

"Sial."

Perahu itu bergoyang. Kendaraan tersebut menghindari pusaran air yang sepertinya akan menyedot semuanya dalam jarak senyaris mungkin. Kekuatan pusaran anginnya sangat mengguncang perahu tersebut.

Splash, drash.

Segala macam suara hantaman air terdengar di telinga Cale saat nelayan tua itu berteriak.

“Hahaha. Tuan Muda, bukankah pusaran airnya hebat?”

Nelayan itu adalah pria yang sangat pemberani. Cale menepis tangan Wakil Kapten yang berpegangan pada pakaiannya dengan ekspresi pucat.


FB : https://www.facebook.com/kiminovelFP 

Donasi: https://trakteer.id/kiminovel 

Youtube: https://www.youtube.com/c/KimiNovelYT